Abdur Rahman Faqih Muklish (21), dalam usia yang masih muda sudah menjadi imam di salah satu masjid di Qatar. Hal yang menjadi kebanggaan bagi orangtuanya, Abuzar anggota Fraksi PKS DPRD Kota Bogor.
Abdur Rahman Faqih Muklish adalah mahasiswa Indonesia yang sedang mengenyam bangku pendidikan di Timur Tengah. Pria yang akrab disapa Faqih ini senang mendalami ilmu agama ketika dirinya masuk di Pondok Pesantren Al-Kahfi Bogor. Saat duduk di bangku SMP, ia sudah banyak menorehkan prestasi. Di antaranya menjadi santri teladan di pondoknya serta aktif di berbagai organisasi yang ada di kampusnya.
"Alhamdulilah karena sering ikut kegiatan di pondok mendapat predikat santri teladan," ujar Faqih saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin. Pascalulus dari Pondok Al-Khafi, Faqih melanjutkan sekolah SMA di Ponpes Husnul Khotimah di Kuningan, Jawa Barat. Ketika masuk, Faqih semakin menggilai ilmu agama. Bahkan ketika umurnya 19 tahun, Faqih sudah hafal Al-Quran 20 juz dan kembali menjadi santri favorit di pondoknya. "Karena bisa menguasai 20 juz, maka saya mendapat penghargaan dari pondok," terangnya.
Karena memiliki bakat potensial, Faqih mendapat beasiswa dari Kementerian Agama hingga lulus. Namun dengan salah satu syarat, yakni harus menghafal 30 juz. "Saya sempat belajar untuk menghafal 30 juz dan persaingannya pun banyak. Mulai dari orang Aceh sampai Papua. Alhamdulillah saya lolos kembali," paparnya.
Setelah mendapat beasiswa dari Kementerian Agama, Faqih pun mengikuti seleksi di Qatar untuk menjadi salah satu Imam Masjid. Persaingan itu pun sangat ketat karena diikuti ribuan orang dari berbagai negara. Mulai dari Eropa, Timur Tengah dan Asia. Nama Abdur Rahman Faqih Muklish pun kembali lolos. "Sempat diuji syiekh dari Qatar langsung. Saya pun tak menyangka bisa lolos seleksi," katanya.
Sementara itu, Abuzar sang ayah merasa bangga mempunyai anak bisa menjadi salah satu Imam di Masjid Qatar. Terlebih anaknya itu tidak merepotkan dirinya dengan biaya. "Pasti bangga punya anak seperti ini. Saya pun tak menyangka punya anak akan menjadi imam masjid di Qatar," paparnya.
Abuzar selalu berharap anaknya bisa mencapai cita-cita yang selama ini ia inginkan, meski dirinya harus jauh dari orang tua. "Mungkin ini jalannya untuk meraih cita-citanya," pungkasnya. (mam/b/ram/wan)
*Sumber: http://kotabogor.metropolitan.id/2016/01/umur-21-sudah-jadi-imam-di-masjid-qatar/