Oleh: Ustadz Ahmad Musyaddad, Lc, MEI
Banyak sahabat yang mengatakan kepada saya, “Subhanallah, beruntungnya Anda bisa tetap menunaikan shalat di masjidil Haram,” yang lain berkata, “Saya pingin tinggal di Mekah seperti Anda, supaya bisa shalat di masjidil Haram,” dan ungkapan lainnya.
Sahabat.. Siapapun kita, tentu kita rindu kepada Baitullah. Dan demikianlah Allah menambatkan hati-hati manusia untuk senantiasa merinduinya. Bertawaf di Ka’bahnya, Shalat di dalamnya, meminum Zamzamnya. Menumpahruahkan air mata keinsyafan atas segala dosa.
Sahabat.. Shalat di Masjidil Haram senilai 100 ribu shalat di Masjid lainnya. Shalat di Masjid Nabawi seribu kali dari shalat di Masjid yang lain.
Namun, sahabat... Tahukah anda apa yang lebih agung dari itu semua?
Jawabnya: membantu orang yang memerlukan. Iya, menolong sesama. Meringankan beban orang lain. Terutama orang terdekat dari anda.
Hari ini (Jumat kemarin) khatib Masjidil Haram, Syeikh As-Sudais berkhutbah tentang urgensi membantu orang lain. Salah satu pesan Nabi saw yang disitir oleh Khatib adalah pesan beliau yang berbunyi, "Sungguh aktifitas membantu seorang saudara yang berada dalam kesulitan lebih aku sukai dari beri’tikaf di masjidku ini (yakni Masjid Nabawi) sebulan penuh."
Coba perhatikan kembali, Nabi bersabda, “Aku menolong untuk memenuhi suatu hajat dari saudaraku lebih aku sukai dari beri’tikaf di masjid Nabawi sebulan penuh.”
Mari kita hitung. Dalam satu bulan ada 150 shalat wajib. 1 shalat di masjid nabawi sama dengan 1000 shalat di masjid lain (kecuali masjidil Haram). Artinya, sama dengan 150.000 shalat. Lebih besar dari shalat di Masjid Haram.
Akhirnya, sering-seringlah membantu kesusahan orang lain, sebab ia lebih utama dari hanya sekedar shalat di Masjidil Haram.
Semoga dengan memperbanyak membantu orang lain, anda mendapat kemudahan untuk meletakkan kening anda di hadapan Ka’bahNya.
Salam jum’at dari pelataran Masjidil Haram.
__
Sumber: http://pksarabsaudi.org/ada-yang-lebih-utama-daripada-sholat-di-masjidil-haram/