By: Nandang Burhanudin
(1) Israel sejak lama menegaskan. Tiga hal untuk menjadikan Israel Raya sebagai superpower di Timur Tengah.
(2) Pertama: Menjadikan Israel terdepan dalam keunggulan teknologi persenjataan dengan bujet tak terbatas. Poin ini masih tidak apa-apanya jika poin ke 2 dan ke 3 tidak terpenuhi.
(3) Kedua: Pelihara penguasa-penguasa boneka di wilayah sekitar Israel. Targetnya melemahkan militer negara tsb dan membuat lapar masyarakatnya.
(4) Ketiga: Ciptakan perang antar sekte, konflik antar faksi, antar golongan. Dengan perang ini, Israel menciptakan proxy war: alharbu bilwakalah.
(5) Mari merenung sejenak. Dalam survey yang dilakukan lembaga survey di Abu Dhabi. Tingkat permusuhan bangsa Arab terhadap Israel saat ini menipis.
(6) Israel sukses menciptakan Syiah Iran dengan nuklirnya. Lalu sukses membesar-besarkan nama ISIS. Syiah Iran dan ISIS kini menjadi musuh bersama, bukan lagi Israel.
(7) Sangat aneh pula. Jika Israel kini mendadak lebih "SUNNI" dan lebih "MASLAHAT". Semua melupakan kejahatan Israel yang tiada lain, ia adalah biangkerok masalah.
(8) Maka jika Saudi ingin memenangkan perang melawan Syiah Iran. Saya menyarankan 3 hal:
(9) Pertama: Stop dukungan terhadap As-Sisi, junta kudeta di Mesir. Hentikan hubungan diplomatik dan dukungan dana. Suka atau tidak suka. Kedudukan Mesir, masih strategis.
(10) Jika pengaruh Israel dilemahkan di Mesir. Saya meyakini. Israel akan kalang kabut menghadapi HAMAS. Faktanya: hanya HAMAS yang bisa membunuh tentara Israel.
(11) Kedua: Hentikan ketergantungan Saudi terhadap AS atau Rusia sekalipun. Sebab AS adalah mbahnya Israel. Jika AS dilemahkan, Israel-ISIS-Syiah Iran juga akan melemah.
(12) Ketiga: Fokuskan pada pemberdayaan SDM Saudi Arabia, untuk menguasai alih teknologi persenjataan canggih. Perbaharui ruhiyah keimanan militer dan keshalihan rakyat Saudi.
(13) Jika ini dilakukan. Saudi bisa bersama Turki menghentikan laju Iran, plus melemahkan Israel sekaligus.
(14) Namun jika tidak. Saya mengkhawatirkan, justru Saudi Arabia akan diluluhlantahkan. Dianggap, the end of history. 110 tahun!
(15) Raja Salman sosok yang shalih, seyogyanya melakukan pembersihan dosa-dosa lama Raja Saudi, yang turut menyelamatkan mantan Presiden Yaman Abdullah Shalih yang kini memberontak. Pun menyelamatkan Mubarak, dengan mengkudeta Mursi.
(16) Sekedar saran. Saya tetap anti Syiah. Saya tetap anti-Israel.