Waspadai Jebakan Perekrutan ISIS
Mustofa B. Nahrawardaya*
Peneliti Terorisme Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF)
Dari Facebook lah, perekrutan anggota ISIS/Dawlah dapat berlangsung dengan mudah. Entah ISIS/Dawlah yang mana. Bahkan, tidak jelas, apakah Dawlah beneran atau Dawlah bikinan.
Banyak akun "Dawlah" rajin mengabarkan kobaran api jihad Suriah dan mengajak remaja-remaja Islam di Indonesia untuk ikut bergabung. Anak-anak yang baru kenal Facebook pun banyak yang tergiur setelah berkomunikasi melalui pesan private. Sebagian dari mereka bahkan ada yang sudah pergi dan dijemput perwakilan "dawlah" tanpa sepengetahuan ortunya. Mereka biasanya melalui Turki jika penjemput gelap gagal melalui jalur tikus.
Nah sebagian yang terlanjur sampai ke Suriah ada yang ingin pulang ke Indonesia. Mereka menghubungi keluarganya di Indonesia agar dapat mencari bantuan untuk kembali ke tanah air. Alasannya ingin kembali pun macam-macam. Selain tidak seperti yang dijanjikan saat perekrutan, mereka yang terekrut, merasa aneh karena Pasport dan dokumen lain ditahan para perekrut dan tidak boleh diambil kembali. Orang-orang yang sudah sampai di Suriah, terlanjur berfoto dengan berbagai senjata berat dan dokumennya telah dibagi ke berbagai negara. Remaja-remaja ini sebagian mengaku dijanjikan gaji asal bersedia melawan pasukan kafir. Tapi ketika dipersenjatai di sana, remaja-remaja ini ternyata disuruh membunuh sesama Muslim di Suriah.
Asal tahu saja, anak-anak muda ini kemudian dilabeli teroris dan foto-foto bersenjatanya nongkrong di berbagai negara di dunia.
Apakah Anda tahu bahwa banyak anak-anak yang (di/ter)-jebak permainan seperti itu?
___
*dari fb Mustofa B. Nahrawardaya (05/12/2015)