Untung Netizen Berisik, Jokowi Akhirnya Batalkan Pembelian Heli Mewah


Setelah banyak kritik dan penolakan oleh publik terutama para netizen di media sosial, Presiden Joko Widodo akhirnya membatalkan pembelian helikopter super mewah kelas VVIP AgustaWesland AW101 buatan Italia.

Pembatalan ini disampaikan usai rapat kabinet terbatas mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

"Presiden tidak menyetujui pembelian helikopter AgustaWestland AW101," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/12/2015), dikutip Sindonews.

Pramono menyampaikan alasannya karena Presiden Jokowi menganggap helikopter kepresidenan saat ini, Super Puma masih bisa digunakan secara maksimal dan kondisi keuangan negara saat seperti ini pembelian helikopter AgustaWestland dianggap terlalu mahal.

Sebelumnya banyak kalangan yang mengkritik keras rencana pembelian heli super mewah ini. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai, helikopter Kepresidenan yang lama, Super Puma, sejatinya masih bisa digunakan. Apalagi, saat ini, dua unit Super Puma yang dioperasikan TNI Angkatan Udara untuk Presiden atau Wakil Presiden, kondisinya masih bagus meskipun usianya sudah lebih dari 10 tahun.

"Tapi heli VVIP ini kan frekuensi penggunaannya tidak sering, sehingga lifetime-nya masih panjang," kata Mahfudz di Gedung DPR, 23 November lalu, lansir Viva.co.id.

"Blusukan juga nggak perlu pake heli," ujar politisi PKS ini.

Tak kalah keras kritikan dari Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman: "Jika benar pemerintah akan impor heli pdhl sejenis itu sdh diproduksi PTDI, ini satu pelecehan akal sehat kolektif bangsa @jokowi #UntukNegeri," ujarnya di akun twitter @msi_sohibuliman pada 1 Desember lalu.

Dan netizen sosial media yang paling keras menolak rencana pembelian helikopter kepresidenan buatan Italia-Inggris ini yang kabarnya harganya US$55 juta (setara dengan Rp752 miliar lebih).

"Untung, kita2 orang sbg rakyat berisik, coba klu sepi2 aja adem ayem, kemungkinan besar, jadi nih rencana impor Heli Supermewah itu yg duit belinya boleh hasil ngutang pula !! *Yg parah itu pihak yg sudah merendahkan PT DI dan yg berkata PT DI bikin sayap aja gak bisa," ujar netizen Aries Rizvi di wall facebooknya menanggapi batalnya pembelian heli kepresidenan.

"Trims pak @jokowi telah dengarkan suara rakyat & membela PTDI. Untuk Jokowers jadikan ini pelajaran ya, jgn asal bela," kata @ferrykoto di twitter.

"Kalau sekarang pak @jokowi memilih dengar yg mengkritisi pembelian AW101, trus Jokowers mau bilang apa? Malu ndak? Saya himbau, Jokowers berhentilah bertindak membela membabi-buta pak @jokowi," lanjut pak Ferry Koto, netizen dari Surabaya yang selama ini tak lelah mengkritisi pemerintah walau sering dibully jokowers.


Baca juga :