Menteri Luar Negeri Turki mengatakan bahwa kesabaran Ankara terhadap ulah Moskow ada batasnya. Pernyataan ini diungkapkan menyusul insiden tembakan peringatan kapal perang Rusia di laut Aegea, Minggu (13/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu kapal perang Rusia telah melepaskan tembakan peringatan ke arah sebuah kapal nelayan Turki di Laut Aegean yang terletak antara Yunani dan Turki. Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, kapal Turki itu mendekat hingga jarak 600 meter, sebelum kemudian berbelok arah setelah tembakan peringatan amunisi ringan dilepas oleh kapal jenis destroyer Smetlivy.
“Kami hanyalah sebuah kapal nelayan, buat saya ini terlihat seperti reaksi yang berlebihan dari Kapal Angkatan Laut Rusia,” kata Menlu Turki Mevlut Cavusoglu kepada harian Italia Corriere della Sera dalam sebuah wawancaranya yang dikutip Reuters.
"Rusia dan Turki tentu harus membangun kembali hubungan kepercayaan yang telah kita miliki, tapi kesabaran kami ada batasnya,” tandas Cavusoglu.
Insiden ini diyakini terkait oleh makin panasnya hubungan dua negara menyusul penembakan sebuah pesawat tempur Rusia di Suriah dekat perbatasan Turki bulan lalu. Menurut Cavusoglu, Rusia telah menempatkan diri di posisi yang 'konyol', dengan tuduhan Presiden Vladimir Putin yang menyebut alasan penembakan adalah untuk melindungi suplai minyak ke Turki dari ISIS.
“Tak ada satupun yang percaya itu,” imbuhnya. (Reuters/Beritasatu)
***
Selang insiden penembakan itu, kapal selam Turki tiba-tiba muncul di hadapan kapal perang Rusia.