Pemberontak Syiah Houthi di Yaman telah menutup puluhan LSM dan menculik para aktivis yang berafiliasi dengan partai politik lawan, menurut laporan Human Rights Watch (HRW) dalam siaran pers, Minggu (13/12), yang dilansir Aljazeera.
HRW menyatakan Syi'ah Houthi menekan keras masyarakat sipil dan mencoba untuk menghilangkan lawan politik mereka di ibukota Yaman yang dirampas sejak 2014.
Banyak organisasi ditutup karena koneksi mereka dengan Partai Al-Islah, partai politik lawan yang berhubungan dengan Ikhwanul muslimin (IM) Yaman. HRW juga mengatakan Houthi telah menahan lebih dari 100 anggota partai Islah dan para aktivis. Setidaknya 33 LSM di ibukota Sana'a telah ditutup sejak September 2014, menurut data komisioner HAM PBB.
"Penutupan LSM oleh Houthi ini muncul di tengah-tengah kampanye penculikan dan penghilangan paksa aktivis, tokoh oposisi politik maupun wartawan," Joe Stork, wakil direktur lembaga HAM tersebut untuk wilayah Timur Tengah, dimuat Al-Jazeera.
"Ini adalah salah satu taktik represif Houthi untuk menutup kebebasan di daerah yang mereka kuasai.", lanjutnya.
Sebaliknya menurut Hussain al-Bukhaiti, aktivisi pro pemberontak bekingan Syi'ah Rafidhah Iran tersebut, Houthi melakukan penutupan karena menuduh organisasi partai Islah menyokong operasi militer Saudi. Dan dalam perang, siapa saja yang mendukung musuh Houthi akan ditindak. Termasuk dengan cara penutupan LSM atau penculikan aktivis sipil.
HRW menyerukan Houthi agar segera memberi kebebasan LSM untuk beroperasi, memberi ganti rugi bagi lembaga yang kantornya dijarah, dan melepas aktivis yang ditahan sebagai upaya melakukan perdamaian.
Sumber: Al-Jazeera, Risalah