By: Nandang Burhanudin
(1) Maaf. Sikap saya untuk Raja Salman, positif. Tidak seperti Raja Abdullah. Raja Salman memberi secercah harapan untuk umat.
(2) Harapan yang tidak boleh terlalu besar. Namun setidaknya. Memberi sedikit jeda atau sehela nafas. Melihat tragedi plus tragedi yang menimpa negeri-negeri Muslim.
(3) Saya juga tidak terlalu kaget soal kebijakan Saudi terhadap Israel. Kesampingkan dulu masalah ini. Kita fokus pada kinerja dan perhatian Raja Salman.
(4) Justru yang saya khawatirkan terjadi. Pelarangan buku-buku Ikhwan di Saudi, isyarat bahwa birokrasi Saudi masih pola lama. Revolusi Raja Salman belum tuntas.
(5) Awalnya. Raja Salman ingin menuntaskan punggawa kudeta di Mesir. Namun apa boleh buat. ISIS, Syi'ah Houtsi membuat fokus Raja Salman terpecah.
(6) As-Sisi memang bagian dari skenario global. Sehingga suka tidak suka. Posisi Mesir masih dianggap penting oleh Saudi. Terpaksa. Saudi masih menjaga benci.
(7) Jika skenario Mursi kembali dan As-Sisi diganti. As-Sisi dkk (Israel, AS, Rusia, UE) sudah siap-siap menenggelamkan Raja Salman dan visi keumatannya.
(8) Raja Salman paham. Raja Faishal dulu mengalama hal serupa. Malah di Emirates Arab. Raja Emirates digulingkan oleh Putera Mahkota.
(9) Raja Emirates yang digulingkan adalah Syaikh Khalifah bin Zaid. Sosok paling menentang kudeta di Mesir. Sejak 2013, ia tidak pernah muncul lagi di publik.
(10) Pelaku kudeta tiada lain adalah Muhammad bin Zaid dan saudara kandungnya. Ben Zaid ini pula yang mengantarkan Emirates menjadi suplier dan donatur kudeta terbesar hingga kini.
(11) Tersebar kabar. Syaikh Khalifah diracun. Setelah sebelumnya menolak untuk menarik komentar pedasnya terhadap kudeta di Mesir, pemberontakan di Libia, Yaman, Syiria.
(12) Khalifah juga menolak kebijakan Emirates yang pro dengan Yahudi Israel. Kini malah, Israel memiliki High Comission di Dubai.
(13) Emirates juga menjadi otak kudeta terhadap HAMAS di jalur Gaza. Bahkan kini mempersiapkan intel ganda Palestina, anggota FATAH yang bekerja untuk Israel dan Emirates sekaligus untuk menggantikan Abbas.
(14) Mossad mengeluarkan release. Bahwa Emirates Arab akan terjadi suksesi kepemimpinan. Didukung oleh Muhammad bin Zaid dan Khalid bin Zaid, putra mahkota Abu Dhabi.
(15) Jadi kawan. Inilah fase-fase kelam yang terjadi di dunia Islam. Zionisme sudah mendarah daging di tubuh pemimpin-pemimpin dunia Islam. Jika satu melawan. Langsung disingkirkan.
(16) Di sini kita paham. Apapun cara umat Islam berkuasa. Pasti dihina dina. Selama penguasa yang datang, bukan boneka. Zionis tak peduli sistem kerajaan, khilafah, diktator, atau demokrasi.
(17) Zionisme hanya mengerti. Dunia Islam tidak boleh dikuasai umatnya yang peduli pada kejayaan Islam dan umat Islam. Sayangnya umat Islam hanya sibuk rebutan kulit, yang kini hanya plastik mainan. Sadarkah?