Perseteruan Rusia dan Turki pasca jatuhnya jet tempur Su-24 yang ditembak jatuh Turki di dekat perbatasan Suriah mengungkap masa lalu Presiden Vladimir Putin.
Dua hari ini, media-media Turki ramai memuat keterlibatan Vladimir Putin bukan kasus penembakan pesawat, namun terkait aktivitasnya sebagai mata-mata 20 tahun lalu, di mana ia menyediakan informasi akan kilang minyak Tupras kepada intelijen Rusia.
Turki dikabarkan pernah memulangkan kembali Vladimir Putin ke Moscow ketika ia berumur 20 tahunan akibat kegiatan spionasenya, ujar salah satu pendiri asosiasi bisnis Turki.
Putin pernah bekerja sebagai agen internal pada kilang minyak Tupras di Aliaga, Izmir, Turki. Selama hampir satu tahun Putin berpura-pura menjadi seorang eksekutif senior dari perusahaan subkontraktor Rusia yang dikontrak untuk menginstal tanker minyak di perusahaan tersebut pada tahun 1970 dan terlibat dalam semua proses cicilan selama empat tahun dan keluar tahun 1974.
“Kami memiliki kecurigaan serius bahwa ia menjadi mata-mata Rusia. Dia adalah pejabat tertinggi di perusahaan Rusia ketika masih berusia 20-an. Seseorang pada usia ini tidak dapat memenuhi syarat untuk memegang tanggung jawab yang serius seperti itu, “ujar Adem Albayrak, seorang insinyur yang pernah bekerja bersama Putin pada kilang minyak Tupras sebagaimana dikutip laman hurriyet.com.tr, Kamis (10/12/2015).
Polisi Turki yang menyamar sebagai pekerja Tupras akhirnya berhasil menangkap Putin bersama rekannya sebagai tukang las Rusia, karena ia mengambil gambar secara diam-diam di area terlarang dari kilang minyak tersebut. Mereka ketakutan dengan tertangkap aktivitasnya akan dikirim ke Siberia.
Selama proses hukum berlangsung tukang las Rusia akhirnya menggantungkan diri di salah satu pohon pinus dekat rumah penginapan. Diduga dia mengalami trauma yang parah akibat ketakutan tersebut, jelas Albayrak lagi.
“Saya kemudian mendengar bahwa Putin dikirim ke Siberia setelah dideportasi dari Turki. Bertahun-tahun kemudian, saya mendengar namanya sekali lagi ketika ia mengambil kemudi KGB, pendahulu dari FSB,” ujarnya.
“Dia selalu menghabiskan waktu dengan temannya, Turiskin. Insinyur mekanik, Ilya Neroznak, adalah nomor ketiga di perusahaan Rusia. ”
Albayrak katanya masih ingat bagaimana Ilya takut setiap kali ia bertemu Putin.
“Ilya selalu memanggilnya bos besar. Aku bertanya-tanya mengapa seorang pria yang memenuhi syarat 40 tahun begitu takut seperti seorang pemuda. Bahkan, Ilya percaya Putin dalam semua kemungkinan agen KGB, “jelasnya.
“Aku sangat terkejut ketika saya mendengar bahwa Putin memerintah Rusia sebagai presiden,” akunya.
Menurut Albayrak, Dinas intelijen Rusia ingin menggunakan Putin sebagai alat untuk mencuri teknologi AS, karena di tahun-tahun itu, teknologi Soviet/ Rusia masih tertinggal di belakang Amerika*/Yenisafak (Turki)
Sumber: Hidayatullah