Kasparov: Putin Bantu Assad Hancurkan Semua Oposisi Suriah, Kecuali ISIS Sebagai Mitra Bisnis


Juara dunia catur terkenal yang sekarang jadi pemimpin oposisi Rusia Garry Kasparov baru-baru ini mengeluarkan pernyataan keras di jejaring sosial Twitter, akun pribadinya.

Kemarahannya ditengarai ditujukan kepada Vladimir Putin terkait keputusan terakhir terhadap Turki yang dilakukan Presiden Rusia itu.

Kasparov mengritik sikap Putin yang selalu berada di balik serangan diktator Suriah Basyar Asad dan memfitnah Turki membeli minyak dari ISIS.

Menurut Kasparov, hal itu tidak benar. Justru, kata Kasparov, Rusia telah mengambil keuntungan bekerjasama dengan ISIS dan rezim Asad.

"But is already proof that Assad & Putin do profitable business with ISIS. They don't care about Syria or Russia, only $$ & power to keep it."

“Sudah terbukti Asad dan Putin melakukan bisnis yang menguntungkan dengan ISIS. Mereka (Assad-Putin) tidak peduli dengan (nasib) Suriah atau Rusia, hanya $$ dan kekuatan yang mereka pedulikan,” ungkap Kasparov melalui akun twitternya @Kasparov63 (30/11), seperti dilansir Dailysabah, Rabu (2/12).

Tidak hanya itu, Kasparov mengatakan bahwa Putin memberikan dukungan penuh kepada Presiden Basyar Assad untuk membunuh warga sipil di Suriah.
"Putin helps Assad kill civilians & destroy all opposition except ISIS, with whom they are doing a nice oil business. Ally vs terror?!"

“Putin membantu Assad membunuh warga sipil dan menghancurkan semua oposisi, kecuali ISIS, yang menjadi mitra bisnis minyak. Allay vs terrror?!” ujar Kasparov.

Boikot ekonomi yang dilakukan Putin terhadap Turki menurut Kasparov justru yang dirugikan adalah warga Rusia.

"Putin blocks Turkish imports & ends visa-free travel. As usual, it's his economic actions that hurt avg Russians, not those of "enemies"."

"Putin menghentikan impor dari Turki beserta visa penerbangan Turki-Rusia. Seperti biasa, itu tindakan ekonominya yang justru menyakiti rata-rata orang Rusia, bukan orang-orang dari "musuh".” kata Kasparov pada akun twitter miliknya.

Dalam bukunya "WINTER IS COMING" ("Musim Dingin Datang"), yang diterbitkan pada bulan Oktober, Kasparov menyalahkan pemerintah AS-Barat karena terlalu lunak terhadap Putin.

Dalam bukunya, Kasparov mengklaim bahwa Rusia menuju kediktatoran.

Setelah mantan agen KGB letnan kolonel Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia pada tahun 1999, Kasparov menyatakan, negara-negara barat dan Amerika Serikat tidak melakukan apa pun untuk mencegah Putin dari menjadi seorang diktator dan kemudian sekarang menjadi ancaman internasional.

Sumber: Daily Sabah, twitter @Kasparov63


Baca juga :