1. Menuju #Bima... mau ketemu orang2 keras.
2. Di pulau kami orang disebut tidak sopan kalau berdusta atau menyembunyikan kebenaran.. #PulauSumbawa
3. Di pulau lain orang dituduh tidak sopan karena bicara apa adanya soal kebenaran.
4. Di pulau kami gaya diterima apa adanya.
5. Di tempat lain gaya adalah segalanya.
6. Kami keturunan garis keras. Apa boleh buat..#PulauSumbawa
7. Kami bangsa Indonesia mengucap sumpah pemuda.
8. Dari aceh sampai papua. Kita berwarna beda.
9. Tapi adakah Indonesia tanpa aceh dan tanpa papua?
10. Bisakah kita menjadi Indonesia jika kita tidak saling menerima?
11. Kalau aku keras kepala maafkanlah..kepalaku memang keras.
12. Kalau kepalaku tidak keras aku tak bisa bersuara keras.
13. Kalau suaraku tidak keras nanti suaraku tidak terdengar.
14. Karena ada suara rintihan yang tidak terdengar sampai jakarta…
15. Orang2 kecil di pelosok Aru dan Halmahera.
16. Orang-orang lemah di sudut lombok dan sumbawa juga Nusa penida.
17. Ijinkan aku berbicara apa adanya...
18. Simpanlah sopan santun menurut kalian yang sekarang jadi topeng citra.
19. Karena Sukarno dan Tan Malaka tidak seperti yang kalian duga.
20. Kalau Sukarno tidak keras kepala apa mungkin kita merdeka?
21. Atas berkat Rahmat Allah yang maha kuasa.
22. Dan dengan Didorongkan oleh keinginan luhur.
23. Supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas...
24. Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya..
25. Kita hanya takut pada Tuhan yang mencipta yang memberi kita merdeka.
26. Kita tidak akan mencari muka atau menjilat para pemimpin bangsa.
27. Apalagi pemimpin kemudian hari yang gagal membaca amanat sejarah bangsa.
28. Tegaklah kepala kita berdiri..kita dan mereka sama saja.
29. Feodalisme akan kita kikis sampai sirna.
30. Dan berbicaralah apa adanya dengan gaya kita bicara.
31. Terimalah gaya bicara orang lain..jangan mudah gelisah.
32. Indonesia kita akan tegak di atas warna.
33. Indonesia kita mati oleh basa basi dan pura-pura.
34. Merdeka! AllahuAkbar!
__
*dari twitter @Fahrihamzah (Rabu, 30/12/2015)
(Foto: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat Dialog dengan masyarakat saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pulau Lombok dan Sumbawa, NTB, 12-14 November 2015)