Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat di Istana Presiden di Ankara, Kamis (03/12/2015).
"Apakah rezim yang membunuh warganya sendiri atau orang-orang yang mendukungnya menghargai kehidupan manusia?" kata Erdogan, dilansir MEMO. Pertanyaan ini jelas ditujukan untuk rezim Suriah dan sekutunya, Rusia.
Erdogan melanjutkan: “Bagaimana bisa rezim yang menewaskan 380.000 warganya dengan senjata kimia dan senjata jenis lainnya, menyebabkan 12 juta orang lainnya menjadi pengungsi, memiliki hubungan dengan manusia? Dapatkah mereka yang memberikan dukungan tanpa syarat kepada rezim ini, terlepas dari pembantaian, serta melakukan segala upaya terang-terangan untuk menjaga rezim yang berkuasa, memberikan nilai bagi kehidupan manusia? ”
“Apakah Anda percaya bahwa orang-orang yang membunuh anak-anak, warga sipil dan orang yang tidak bersalah yang sedang berdiri mengantri untuk mendapatkan roti, dengan dalih memerangi Daesh, memiliki rasa kemanusiaan?” tanyanya.
Jumlah korban Tragedi di Suriah, tahun 2011 hingga November 2015, korban kebiadaban rezim Assad dan sekutunya mencapai 380 ribu tewas, 1,2 juta luka-luka, 12 juta mengungsi di dalam negeri dan luar negeri, dua juta diantaranya ditampung pemerintah Turki.
Sumber: middleeastupdate.net