Ada Kapal Listrik dari Turki, Natal di Sulut Diharap tak Lagi Gulita


Kapal pembangkit listrik dari Turki, Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan saat ini dalam perjalanan menuju Amurang, Sulawesi Utara. Kehadiran kapal berkapasitas 120 MegaWatt (MW) diharapkan akan membikin suasana Natal di Sulut menjadi terang benderang.

"Masalah listrik sudah ada solusi konkret. Kapal pembangkit dari Turki sudah diresmikan Pak Jokowi dan dalam penyelesaian administrasi. Sekarang menuju ke Amurang membutuhkan waktu satu minggu. Setelah tiba akan diinstalasi lagi selama seminggu sehingga paling (tanggal) 23, dua hari sebelum Natal, seluruh Sulawesi Utara tidak lagi mendengar kata padam dan tidak boleh padam sampai lima tahun ke depan," kata Penjabat Gubernur Sulut, Soni Sumarsono, kepada wartawan di Manado, Jumat (11/12), lansir merdeka.com.

Dengan kapasitas yang besar, mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri ini menyatakan 'kapal raksasa' MVPP akan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Sulawesi Utara. Warga pun diminta bersabar dengan masih adanya pemadaman yang terjadi.

"Kalau hari ini (listrik) mampet, saya kira masih bisa dimaklumi karena ada kelambatan kapal datang. Saya kira itu adalah kapal pembangkit pertama Turki dan kemudian dikirim ke wilayah Timur kemudian sedikit kita belokkan ke Sulawesi Utara. Jadi nanti boleh di cek setelah tanggal 23. Ini komitmen saya dengan GM PLN kemarin," ujar Soni.

Kapal berisi pembangkit listrik buatan 2014 ini memang disewa PT PLN (Persero) selama lima tahun ke depan buat memperkuat pasokan listrik beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Nantinya akan terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kilo Volt (kV) Sulawesi UtaraGorontalo (Sulutgo).

Selain Sulut, PLN berencana mendatangkan MVPP serupa untuk 3 lokasi lain yaitu Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).

Sebelumnya, saat peresmian penggunaan kapal listrik Turki ini, Presiden Joko Widodo menyatakan kapal-kapal listrik ini selanjutnya akan dibuat di Indonesia. Presiden Jokowi sudah bertemu dengan Presiden Erdogan, dan pemilik perusahaan kapal Karadeniz Powership Zeynep Sultan.

"Jadi ke depan, dua minggu yang lalu saya bertemu Presiden Erdogan dan pemilik bahwa untuk setelah yang 5 ini (sewa) harus berikutnya dibangun di Indonesia, dan tadi sudah disampaikan oleh pemilik perusahaan bahwa mereka akan mengerjakan nanti di Indonesia," kata Jokowi saat peresmian kapal berkapasitas 120 MW ini di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (8/12/2015).

Jokowi berharap, ke depan proses pembuatan kapal ini bisa melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini Indonesia sudah punya BUMN pembuat kapal yaitu PT PAL.

Saat ini negara yang mampu memproduksi 'kapal listrik' apung di dunia ini baru ada dua, Turki dan Jepang. Semoga Indonesia segera menyusul mengingat kapal listrik ini sangat efektif menjangkau wilayah-wilayah pedalaman.


Baca juga :