Oleh: Lou Chin Lung*
"KEMANA OBJEKTIVITAS MEDIA"
Ada yang disembunyikan oleh media dari pertemuan PKS-JOKOWI.
Saat ini isu yang santer bahwa PKS mendekat kepada JOKOWI, dan mendukung kinerja pemerintahan.
Padahal pertemuan kemarin siang ada 5 hal yang harusnya di blow up media, bukannya disembunyikan.
Kehadiran PKS di sana adalah meneruskan hasil mukernas PKS 2015 kepada presiden melalui fraksi. Dan ini adalah tindakan murni sebagai oposisi yang jantan.
1. Evaluasi kepada presiden JOKOWI. Pekerjaan rumah JOKOWI - JK adalah perekonomian nasional yang terpuruk. Target pertumbuhan ekonomi yang mencapai tujuh persen per tahun masih jauh dari harapan.
2. Empat komponen pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi dan ekspor mengalami pelemahan signifikan.
3. Pemerintah juga belum berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat. Indikasinya, ada peningkatan jumlah orang miskin di Indonesia. Pemerintah tidak optimal dalam memitigasi pesatnya laju kesenjangan pendapatan yang sudah terjadi di periode sebelumnya.
4. Dalam penegakan hukum, pemerintah juga tidak optimal melakukan konsolidasi antar penegak hukum, sehingga agenda pemberantasan hukum belum solid.
5. Dalam persoalan politik, PKS mendorong pemerintah segera menciptakan stabilitas politik nasional. Stabilitas politik nasional adalah landasan dari terbangunnya stabilitas perekonomian dan keamanan nasional.
Dan satu satunya oposisi yang berani merangsek ke jantung istana adalah PKS.
PKS secara terang terangan melalui wakil wakil fraksinya menyampaikan kepada JOKOWI, sebuah nasehat berharga.
Bahwa politik RASULALLAAH adalah mendekatkan umat pada ilmu dan ulama, yaitu ilmu yang sempurna mengajak keta’atan kepada ALLAAH.
JOKOWI harus meletakkan kebenaran pada tempatnya yang agung, jangan nodai kebenaran demi kepentingan kepentingan sendiri yang dikarang karang seolah menjadi bagian dari kebenaran itu sendiri.
*Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=207548566248966&set=a.139256663078157.1073741826.100009814724433&type=3&theater