Seragam Perawat di Somalia Lebih Syar'i Daripada Seragam Perawat di Indonesia


Tak sedikit Muslimah yang berprofesi sebagai petugas medis merasakan dilema yang sangat tentang pakaian seragamnya. Bahkan Muslimah yang biasanya berpakaian syar’i mengalah rela pada kebijakan pihak pelayanan medis yang mewajibkan seragam serba “singset”, versi mereka.

Namun, ternyata anggapan seragam “singset” berarti harus serba ngepas dan mini itu keliru. Mari kita tengok seragam Muslimah perawat di Somalia yang diulas Akhuna Destur, Am.Kep:

Seragam perawat di Indonesia selama ini identik dengan pakaian serba putih-putih. Selain itu, perawat perempuan dicirikan dengan sebuah topi kecing yang disebut cap. Sebuah ironi ketika anda seorang Muslimah, tidak sedikit yang akhirnya tidak diperkenankan untuk mengenakan rok. Pelarangan rok tersebut karena dianggap mengganggu aktivitas seorang perawat yang harus cekatan.

Terbentur dengan sistem, tidak sedikit para muslimah perawat yang akhirnya menyesuaikan dengan kebijakan tidak mengenakan rok. Bukan hanya rok, jilbab pun diperkecil dengan asumsi mengganggu dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Cukup mengecewakan pula ketika berkunjung ke kampus-kampus keperawatan. Pakaian yang dikenakan mayoritas membentuk lekuk tubuh. Warnanya yang putih pun cukup bisa memberikan bayang-bayang pakaian di balik seragam itu. Meskipun begitu, tetap ada kampus Islami yang mewajibkan mahasiswinya mengenakan jilbab syar’i, bahkan tidak melarang mereka mengenakan cadar.

Fenomena ini berbeda dengan negeri Somalia. Salah satu negara yang terletak di benua Afrika tersebut tidak membatasi para muslimah perawat untuk mengenakan pakaian sesuai syari’atnya. Jilbab yang lebar dan pakaian jubah pun mewarnai kehidupan Rumah Sakit di negeri itu.

*Foto: Seragam jilbab syar’i para Muslimah perawat di Somalia (SP)

Sumber: arrahmah.com


Baca juga :