Selama Intifadhah, Israel: 12 Tewas, 19 Tentara Cacat, Ratusan Terluka


Kementerian Pertahanan Israel dan badan intelijen Shabak hari ini Rabu (11/11/2015) mengungkap sebanyak 12 warga Israel tewas, 257 luka, 37 antara berat dan ringan, 19 pasukan dan personel polisi Israel mengalami cacat sejak Intifada Al-Quds meletus awal Oktober lalu.

Surat kabar Yediot Aharonot mengatakan, badan intelijen Shabak mengungkap ada 609 operasi serangan Palestina terhadap Israel dari serangan penabrakan, tikaman, penembakan, lemparan bom molotov selama sebulan yang menewaskan 12 warga Israel, melukai 257 orang.

Sementara itu, TV 2 Israel menyebutkan, Kementerian Pertahanan Israel mengakui sebanyak 19 serdadu dan pasukan penjaga perbatasan serta polisi mengalami cacat akibat serangan heroik Palestina beberapa waktu terakhir.

Pengakuan-pengakuan Israel ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi Intifada di bulan kedua, dimana konflik semakin panas dan terjadi setiap hari.

Situs berita Israel Walla menyatakan, selama beberapa pekan terakhir studi akademik mencatat ada kenaikan 2,5% ketegangan dan ketakutan di kalangan Israel di banding waktu-waktu sebelumnya.

Sebelumnya, Koran Haaretz menyebutkan, statemen ketua pihak intelijen Israel Hertez Helevi bahwa video-video operasi serangan penikaman dan konfrontasi menyebar di situs jejaring sosial telah meninggalkan ketakutan di kalangan Israel dan kalau ada di tahun 1948 maka Israel tidak akan ada.

Helevi mengatakan, perang ke depan akan semakin sengit dan keras di front dalam negeri (perang di pemukiman penduduk) seperti halnya perang Yom Kippur.

Tembak Di Tempat

Sementara itu, studi statistik yang dibuat oleh Pusat Kajian Al-Quds Terkait Israel dan Palestina menyebutkan, jumlah korban gugur selama Intifada Al-Quds mencapai 82 orang dan sebagian besar (78%) dieksekusi mati oleh penjajah Israel secara langsung di lapangan.

Dalam salinan siaran persnya yang diterima Pusat Informasi Palestina (PIC) menegaskan, korban gugur terbanyak berasal dari Hebron, sebanyak 28 orang, jumlah dari kalangan anak-anak 16 orang, atau 19% dan, 8 korban perempuan atau 8% dari 37 % atau 31 orang remaja di bawah 20 tahun.

Sebanyak 11 korban dikembalikan ke keluarga Palestina setelah ditahan dan 27 lainnya masih ditahan pihak penjajah.

Gelombangan eksekusi mati terjadi terbanyak selama dua pekan lalu di wilayah Jenin, Qalqiliah, Betlehem.*

*Sumber: Hidayatullah


Baca juga :