Salah Kaprah Husnuzhzhan


Oleh Ustadz Zulfi Akmal
Al-Azhar, Cairo

Orang yang tertipu karena berhusnuzhzhan jauh lebih banyak dari pada orang yang salah bertindak karena su'uzhzhan. Jadi jangan berlebihan menyuruh orang berhusnuzhzhan kepada tampilan yang memang mencurigakan. Kalau tidak mau disu'uzhzhani perbaiki saja tindakan, bukan orang yang disuruh untuk memahami dengan bijak.

Rasulullallah saja menjelaskan kepada dua orang shahabat yang melihat beliau berjalan berduaan dengan seorang perempuan di malam yang gelap, bahwa wanita itu adalah istri beliau Shafiyah binti Huyay bin Akhthab.

Rasulullah tidak membebani shahabatnya supaya mereka berhusnuzhzhan kepada beliau, padahal beliau adalah manusia sempurna yang paling baik akhlaknya dari segala segi. Apapun tindakan beliau tidak akan ada disalah pahami oleh shahabatnya. Tapi beliau menjelaskan kepada sahabatnya bahwa wanita itu adalah istrinya, beliau ingin mengajari kita bagaimana harusnya berbuat supaya tidak membebani batin orang dengan kecurigaan. Bertindak dengan jelas tanpa kesamaran.

Lalu siapa kita, yang menuntut orang untuk berhusnuzhzhan kepada kita, padahal perilaku yang muncul dari tindak-tanduk kita sering mendatangkan kecurigaan? Jadi jangan salahkan orang buruk sangka kepada kita.

Sayyidina Ali Radhiyallahu 'anhu berkata:

من وضع نفسه مواضع التهمة فلا يلومن من اساء الظن به

"Siapa yang menjatuhkan dirinya pada posisi yang akan mendatangkan tuduhan maka jangan ia mencela orang yang berburuk sangka kepadanya".


Baca juga :