Para Pejabat Israel Khawatir Nasib As-Sisi


Setelah di kongres Amerika borok Al-Sisi dibongkar. Setelah Rusia dan Inggris menghentikan penerbangan maskapai keduanya ke Mesir. Sekarang media-media Israel menjadi galau akan nasib Al-Sisi.

Dilansir klmty.net (8/11/2015), berbagai media mengutip kekhawatiran para pejabat Israel akan masa depan As-Sisi.

Surat kabar Israel Jerusalem Post menerbitkan sebuah laporan tentang kekhawatiran dari para pejabat Israel. Surat kabar itu mengatakan, ketakutan para pejabat Israel telah meningkat banyak dalam jangka terakhir, tentang sejauh mana kemampuan Abdel Fattah al-Sisi bertahan.

Surat kabar itu menambahkan bahwa mantan Jaksa AS untuk Partai Republik, Vin Weber, mengatakan pada "Bloomberg News" Jumat (6/11) lalu, bahwa para anggota pemerintah Israel mulai mengajukan banyak pertanyaan, tentang kemampuan Abdel Fattah al-Sisi untuk mengatasi ancaman yang merongrong pemerintahannya.

Surat kabar itu menunjukkan bahwa sektor pariwisata Mesir, yang merupakan sumber daya penting bagi perekonomian Mesir, menerima pukulan berlipat ganda setelah kecelakaan pesawat Rusia Sabtu lalu di Sinai, terutama bahwa kejadian ini yang merenggut nyawa 224 penumpang di dalam pesawat, beberapa lembaga intelijen mungkin disebabkan oleh bom yang ditempatkan di dalam pesawat.

Surat kabar itu mengutip Vin Weber yang mengatakan: "Kami telah bertemu banyak tokoh Israel dan non-Israel, yang semuanya tidak percaya bahwa Sisi akan mampu bertahan sampai akhir masa jabatannya."

Sekarang pemimpin-pemimpin negara-negara besar hampir sepakat bahwa kepemimpinan Al-Sisi sudah di ujung senja. Mereka sedang pusing untuk menyiapkan penganti Al-Sisi. Karena menggantinya dengan pemimpin dari kalangan militer dan atau sekular-kiri kondisi Mesir tetap tak terselesaikan.

Bila dalam waktu dekat Al-Sisi jatuh karena revolusi atau mundur karena sudah tak populer (dimana sekitar 80% rakyat Mesir baru saja memboikot pemilu yang digelar rezim As-Sisi) dan kemudian Presiden Muhammad Mursi kembali maka hal ini menjadi berita gembira keempat; kemenangan Erdogan dan AKP, kemajuan signifikan mujahidin Syria, dan dinobatkanya Raja Salman sebagai pemimpin paling berpengaruh di Teluk Arab.

Al-Mustabaqbal Li Haadza Ad-Diin. Masa depan adalah milik agama Islam. Meski musuh-musuh Islam menciptakan hambatan untuk menahan laju Islam tetapi Allah Rabbul 'aalamin berkehendak untuk memenangkan agama Islam dan menjadikan umat muslim berkuasa di bumi. Allaahu Akbar.

(Hafidin Achmad Luthfie)


Baca juga :