Ngapain Jokowi Ajak Turnbull Ke Tanah Abang?


by Canny Watae

Entah pesan diplomatik apa yang hendak disampaikan Joko Widodo kepada Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Australia yang baru. Jokowi mengajak Turnbull ke Pasar Tanah Abang (Kamis, 12/11/2015).

Dalam laporan radio yang saya dengar, Jokowi bilang, kurang lebih "hanya mau menunjukkan saja, inilah Pasar Tanah Abang".

Jokowi membangga-banggakan Pasar Tanah Abang sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. So, what? Pasar Tanah Abang sudah ada berpuluh-puluh tahun, bahkan mungkin sebelum Jokowi lahir. Apa yang istimewa dari sebuah fisik pasar yang besar, dalam konteks kekinian di mana trend transaksi telah bergeser ke dunia maya? Orang sudah berbicara Amazon, Alibaba, dan Tokopedia?

Kepada para pedagang di Tanah Abang itu, Jokowi memperkenalkan "inilah Perdana Menteri Australia yang baru". Lha? Emangnya para pedagang ini adalah penjalin hubungan diplomatik garda terdepan dari kedua negara? Nggak "apple to apple" gitu loh.

Saya khawatir, persepsi dunia luar atas Negara Indonesia akan terseret ke Indonesia sebagai negara remeh-temeh. Saya masih berpikir keras, apa gerangan "message" yang ingin disampaikan Jokowi sebagai kepala sebuah Negara besar, Negara mana selalu ditempatkan Australia sebagai Negara yang sangat dihormati, setidaknya sejak era Perdana Menteri Paul Keating.

Atau mungkin, Jokowi ingin menyampaikan kepada Tuan Turnbull: "Ini ada lokasi shopping bagi para manusia perahu. Sebelum mereka lanjut berlayar mencari suaka ke Australia, mereka bisa mampir sejenak ke sini".


Baca juga :