يأتي على الناس زمان، الصابر فيهم على دينه كالقابض على الجمرة
Akan datang suatu masa, seorang yang -berpegang teguh- pada agamanya dengan sabar, seperti seorang yang menggenggam bara api (alhadits).
Foto ini salah satu dari dokumentasi weddingnya singa Turki, Recep Tayyip Erdoğan. Ditempat tersembunyi, jauh dari jangkauan mata dan telinga orang-orang sekuler.
Erdogan (26 Februari 1954) menikah pada usia 24 tahun dengan Emine Gülbaran (born 1955) pada 4 Juli 1978. [wikipedia]
Foto ini sebagai bukti kalau "first lady" ketika itu sudah berhijab (mengenakan jilbab), padahal ketika itu jilbab sesuatu yang terlarang di Turki. Tapi Erdogan dan Sang Istri tidak perduli, "Beginilah konsekuensi beragama, inilah arti "Laa Ilâha Illallah" !!
Erdogan-Emine dikarunia dua putra; Ahmet Burak dan Necmeddin Bilal, dan dua anak perempuan, Esra dan Sumeyye.
Saat AKP pertama kalinya menang dalam pemilu Turki 3 November 2002, Erdogan yang saat itu Ketua AKP menjabat sebagai Perdana Menteri Turki dilantik pada 14 Maret 2003.
Erdogan berhak menempati istana tapi konstitusi Turki melarang jilbab di institusi negara, termasuk di istana. Erdogan dan AKP membutuhkan waktu hingga 10 tahun guna mengubah undang-undang yang melarang jilbab masuk ke institusi negara. Kalau tak hati-hati Erdogan bisa dikudeta militer sebagaimana telah menimpa seniornya, PM Necmettin Erbakan yang dikudeta militer tahun 1997 yang merupakan 'penjaga sekulerisme' Turki.
Dalam rentang 10 tahun itu istri Erdogan terpaksa tidak bisa mendampingi suami mereka di rumah dinas dan istana negara. Karena alasan jilbab pula, PM Erdogan kemudian menyekolahkan kedua anak perempuannya ke Amerika Serikat dan Bosnia.
Oktober 2013, PM Erdogan mengumumkan paket reformasi yang telah disetujui parlemen. Paket reformasi itu mencakup antara lain pencabutan undang-undang yang melarang penggunaan jilbab di berbagai institusi pemerintah/negara.
First lady Emine Gülbaran pun akhirnya bisa masuk ke Istana Negara dengan jilbabnya.
Presiden Erdogan dan istri menyambut tamu negara, presiden Mali di depan Istana Kepresidenan Turki, 3 Februari 2015 |
AllahummanShurhu Wawaffiqhu LiKulli Khairin....
[Abu Hudzaifah]