Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (27/11) memperingatkan Rusia untuk tidak bermain api dengan mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah.
“Benar, mendukung rezim (Assad) yang telah membunuh 380.000 jiwa di Suriah dan melakukan terorisme yang disponsori Negara, juga merupakan bermain dengan api,” sebut Erdogan dalam sebuah pidato di provinsi Bayburt.
Erdogan merespon perkataan Putin yang menyebut: “Mereka yang menerapkan standar ganda dalam terorisme sedang bermain api.”
Beliau menambahkan bahwa menghantam kelompok-kelompok oposisi di Suriah dibawah dalih memerangi ISIS juga merupakan "playing with fire" (“bermain dengan api”).
Erdogan berkata: “Kami merekomendasikan pada Russia untuk tidak bermain dengan api.”
Pada hari Selasa, sebuah pesawat Rusia yang menyusup (masuk wilayah Turki) telah diperingatkan tentang pelanggaran mereka sebanyak 10 kali dalam 5 menit sebelum akhirnya ditembak jatuh. Jet tersebut jatuh di wilayah Bayirbucak, Suriah dekat dengan distrik Yayladagi di provinsi selatan Turki.
NATO mengonfirmasi keakuratan data pelacakan radar yang dibagi oleh Turki yang dengan jelas menunjukkan pelanggaran yang dilakukan Rusia.
Ini bukan pertama kali jet tempur Rusia telah melanggar wilayah udara Turki. Pada awal Oktober, pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki. Saat itu pejabat Rusia meminta maaf dan berjanji bahwa insiden semacam itu tidak akan terulang. Turki juga memperbarui peringatan mereka tentang aturan keterlibatan, termasuk respon militer terhadap pelanggaran wilayah udara Turki.
Sumber: worldbulletin.net