Oleh Ustadz Hafidin Achmad Luthfie
BARAT yang mendorong Al-Sisi dan militer melakukan kudeta pada Presiden Muhammad Mursi. Kudeta yang memakan korban puluhan ribu orang tewas dan luka parah pada akhirnya gagal total membawa Mesir menjadi lebih baik. Bahkan di bawah pemerintahan junta militer yang dipimpin Al-Sisi Mesir mengalami fase paling buruk dalam perjalanan sejarahnya.
Kudeta yang diberkati ulama-ulama resmi Al-Azhar dan ulama-ulama salafi formal (salafiyyah rasmiyyah) pada akhirnya sekarang akan menjerumuskan Mesir dalam situasi "neraka jahanam".
Setelah kondisi mengarah pada situasi "neraka jahanam" Barat pun seakan cuci tangan. Ulama-ulama resmi Al-Azhar pun tutup mulut. Yang masih sedikit bersuara untuk membela Al-Sisi dan junta militer adalah Yasir Burhami yang merepresentasikan ulama salafi formal.
Media Israel dengan mengutip pejabat-pejabat tinggi negerinya sudah memperkirakan bahwa tanggal 26 bulan januari tahun 2016 adalah awal kehancuran kekuasaan Al-Sisi.
Saat Al-Sisi berkunjung ke Inggris dia dipermalukan dan dilecehkan. Cammeron, Perdana Menteri Inggris, tak memberikan sambutan dan penghormatan yang layak. Bahkan rombongan Al-Sisi yang merupakan tamu negara tak dapat pengamanan memadai sehingga bisa dilempari telor busuk (biidh faasid). Misi politik dan ekonomi Mesir gagal di Inggris. Tak ada ada kesepakatan penting yang dibuat untuk kemaslahatan Mesir.
Sekarang negara-negara Amerika dan Eropa termasuk Rusia sudah seminggu ini melakukan operasi pengangkutan ribuan warga mereka dari kota wisata Mesir Syarm Syaikh. Dilansir klmty.net (9/11/2015), Dr. Nashir Ad-Duwailah, politisi Kuwait dan mantan pilot penerbang pesawat tempur, memperingatkan bahwa setelah selesai pemindahan warga asing dari seluruh wilayah Mesir maka bisa terjadi kekacauan dan perang saudara. Apakah bulan januari adalah waktunya definitifnya? Wallaahu A'lam.
Kita berharap Allah swt menjaga keamanan dan ketenteraman Mesir. Bila Al-Sisi jatuh semoga dengan cara damai. Dan semoga Al-Sisi berbesar hati mau "lengser keprabon" demi menghindarkan Mesir dari situasi "neraka jahanam" yang justru merugikan Mesir sendiri.[]