Diduga Broker Pertemuan Jokowi-Obama, Akun Pemilik Pereira Langsung Tutup


Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu menyisakan isu tak sedap. Diisukan Presiden Jokowi harus menggunakan jasa konsultan untuk bisa bertemu Presiden Barack Obama.

Konsultan yang digunakan untuk pertemuan itu adalah perusahaan jasa konsultan asal Singapura, Pereira International PTE LTD yang dipimpin oleh Derwin Pereira. Untuk mendapatkan konfirmasi langsung, Republika.co.id berusaha menelusuri dan menghubungi Derwin Pereira melalui akun Facebooknya, Dewin Pereira Media Journal.

Akun Facebook ini memang aktif memposting berbagai informasi berita perpolitikan di Indonesia dari sejak zaman Orde Baru hingga Reformasi, bahkan beberapa berita postingan terkahir update  hingga Sabtu (7/11) pagi.

Beberapa pertanyaan konfirmasi juga sempat disampaikan wartawan Republika.co.id via pesan Facebook pagi itu. Beberapa pertanyaan terkait pencantuman nama Derwin Pereira dalam artikel berjudul 'Waiting in the White House lobby' yang ditulis Dr. Michael Buehler.

Anehnya pada Sabtu siang, laman akun Facebook pribadi Dewin Pereira Media Journal, langsung hilang dan tutup, konten dari laman akun Facebook tersebut saat ini tidak tersedia dan hilang.

Dewin Pereira merupakan mantan wartawan media Singapura, The Straits Times. Ia pernah menjadi Kepala Biro Strait Times di Indonesia, bertugas ketika kejatuhan presiden Suharto pada 1998. Tidak heran Derwin memahami dinamika politik yang terjadi di Tanah Air.

Dalam artikel tersebut dijelaskan Pereira pernah berhubungan dengan Luhut Panjaitan. Dia pernah menulis dan mewawancari Luhut Panjaitan untuk The Straits Times selama menjadi duta besar Indonesia untuk Singapura 1999-2000. Setelah di Indonesia, Pereira ditempatkan di Washington, hingga kemudian undur diri untuk mendirikan perusahaan konsultan sendiri.

Dalam artikel ini juga dijelaskan Pereira International PTE LTD membuat kontrak dengan Perusahaan PR di Las Vegas, R & R Patners Inc, dengan bayaran senilai 80 ribu dolar AS. Tugas R&R Patners, antara lain, mengatur pertemuan antara pembuat kebijakan dan anggota Kongres AS juga kementerian dengan utusan dari Indonesia dan pertemuan Presiden Jokowi dengan Obama.

Sumber: ROL

Baca juga:
- Menlu Bantah Skandal Diplomasi, Burhanuddin: Orang Sekeliling Presiden Sedang Main Petak Umpet
- [Skandal Diplomasi] SIAPA MENYEWA MAKELAR LOBI?

Baca juga :