SEMUAA GARA-GARA IKHWAN
Oleh Musyafa Ahmad Rahim
Terkait berita banjir di kota Iskandariyah, kementerian dalam negeri Mesir (kementerian versi kudeta rezim As-Sisi) melontarkan tuduhan-tuduhan yang menjadi bahan guyonan seluruh rakyat Mesir, bahkan para pengamat politik pun dibuat terpingkal-pingkal oleh tuduhan kementerian itu.
Betapa tidak, banjir yang terjadi di Iskandariyah Mesir (menurut tuduhan kementerian dalam negeri Mesir) adalah akibat gerakan Ikhwan yang melakukan dua “aksi terror” yang sangat berbahaya:
1. Pertama: Ikhwan lah yang mengajak masyarakat untuk melakukan shalat Istisqa’, mengingat Mesir sebelum hujan yang membikin banjir ini mengalami kemarau berat. Gara-gara gerakan shalat istisqa’ inilah Iskandariyah menjadi banjir.
2. Kedua: Ikhwan melakukan aksi menutup saluran-saluran air dan got-got yang ada dengan cara mengerahkan para kadernya untuk membawa adukan-adukan semen dan menumpahkannya ke dalam saluran air dan got???
Akibat gerakan shalat istisqa’ di satu sisi, dan penutupan saluran air dan got di sisi yang lain, kota Iskandariyah diguyur hujan deras, yang mengakibatkan terjadinya banjir besar di kota ini!!!
Atas dasar dua “aksi terror” inilah kementerian dalam negeri Mesir menangkap beberapa orang, dan dikatakan oleh kementerian itu bahwa orang-orang yang ditangkap itu semuanya berafiliasi kepada gerakan Ikhwan.
Menariknya, tuduhan dan penangkapan itu dipublikasikan di FB resmi milik kementerian dalam negeri Mesir (kak kak kak)
Dalam release yang dikeluarkan oleh kementerian itu dinyatakan bahwa dalam rangka memburu kantong-kantong teroris, di mana para kader teroris itu telah dilatih sedemikian rupa untuk melaksanakan berbagai aksi terror, dan dalam rangka mengungkap berbagai rencana jahat Ikhwanul Muslimin, jamaah teroris itu, dan juga dalam rangka memburu kader-kader dan underbow-underbow-nya, kementerian telah mendapatkan dan menghimpun banyak informasi tentang adanya arahan dan penugasan yang dikeluarkan oleh para pimpinan jama’ah Ikhwanul Muslimin agar para kader dan underbow-nya melakukan aksi-aksi kekerasan di propvinsi Iskandariyah.
Release kementerian dalam negeri Mesir itu juga menyinggung bahwa diantara bentuk aksi terror dan kekerasan yang menjadi arahan pimpinan Ikhwan adalah menumpahkan adukan semen ke saluran-saluran air dan got-got yang ada di provinsi Iskandariyah, disamping aksi-aksi kekerasan dan teror lainnya, seperti: membakar dan merusak gardu-gardu listrik dan kotak-kotak sampah.
Semua ini menjadi arahan dari pimpinan Ikhwan, kata release kementerian itu, agar tercipta suatu keadaan krisis yang berlanjut kepada kemarahan public kepada pemerintah!!! (weleh-weleh…ono-ono wahe, jaann guebleg tenan!!).
Terang saja release ini mendapatkan kecaman dari para netizen yang mengunjungi FB resmi kementerian dalam negeri Mesir ini. Komentar mereka pun macam-macam, semuanya dengan nada nyinyir, ngledek dan ngenyek.
Diantaranya:
Syarif Thail: “Ikhwan memang penyebab banjir di Iskandariyah. Mereka pula penyebab ambruknya ekonomi, meroketnya nilai tukar US dollar, terbangunnya bendungan sungai Nil di Ethiopia (di mana bendungan ini kalau sudah jadi akan mengancam sumber air Mesir), dan melambungnya harga-harga ..
Memang Ikhwan lah penyebab segala bencana yang sudah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi …
Aku katakan kepada kalian: Ikhwan pula lah penyebab terjadinya lubang besar di lapisan Ozon!!! (kak kak kak).
Bagusnya, kalian (orang-orang di kementerian dalam negeri) juga buat syamma’ah (jubah penutup kepala laki-laki Arab, sebagai symbol “teroris” dalam persepsi kementerian dalam negeri), kalian perlu syamma’ah baru, sebab Ikhwan dah kalian habisi, coba kalian me-reka-reka, siapa tahu ke depan kami-kami lah yang melakukannya!!!
Seorang pakar politik bernama DR Amjad al-Gabbas berkata: “apa yang terjadi pada pihak keamanan Mesir itu telah sampai ke puncak tertinggi dari perbuatan yang sangat mengherankan, sehingga menjadikan ulah mereka sudah keluar dari ranah untuk dianalisa dan dikomentari. Kalau memang mereka bermaksud memancing kemarahan public kepada Ikhwan, justru yang sekarang terjadi adalah simpati public kepada Ikhwan. Dan ini fakta, sebab, banyak kalangan yang tadinya masih mendukung rezim, sekarang sudah berbalik dan menyerang rezim dan menilainya sebagai rezim yang gagal dalam mengelola negara”.
Beliau menambahkan: “Gara-gara tuduhan rezim yang ngawur, membuat semua ahli, dalam berbagai urusan, sekarang mereka telah memasuki gelanggang krisis ini dan berbicara sesuai dengan kepakaran mereka untuk menjelaskan sebab yang sebenarnya yang mengakibatkan terjadi berbagai bencana di Mesir, yang intinya, semakin memperjelas ketidak becusan rezim penguasa dalam mengelola negara”.
“Contoh kasusnya adalah saat rezim menuduh tokoh ekonomi Ikhwan, Hasan Malik, bahwa Hasan Malik telah menyusun satu rencana besar untuk menghancurkan ekonomi Mesir!! Sebagai responnya, para ahli ekonomi berbicara dan memberikan komentar berdasar kepakaran mereka bahwa tuduhan rezim itu adalah tuduhan ngawur, tidak berdasar yang menjadi bahan tertawaan semua orang”.
Kata Al-Gabbas: “Kami sebagai pengamat politik tidak pernah membayangkan bahwa candaan dan guyonan rakyat Mesir di medsos, yang isinya (sebagai bentuk guyonan) menuduh Ikhwan sebagai biang segala kekacauan di Mesir, tiba-tiba benar-benar berubah menjadi tuduhan resmi rezim kepada Ikhwan!!!"