PKS: Pasal 1, Ahok Selalu Benar


Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menganggap perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Kementerian Dalam Negeri menjadi hal biasa. Menurut Selamat, itu merupakan cara Ahok (sapaan Basuki) untuk menciptakan citra baik akan dirinya.

"Ahok itu dijaga dengan citranya itu aja karena media darling-nya terlalu darling. Itu yang dijaga Ahok. Metode Ahok itu menyerang lawannya sehingga lawan salah. (Lalu) Dia benar dan mendapat image bagus," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (8/10/2015).

Selamat berpendapat, perselisihan Ahok dengan Kemendagri kali ini menggunakan metode yang sama. Ketika dikritik mengenai penyerapan anggaran yang rendah, Ahok balik menyalahkan Kemendagri yang terkesan menghambat pengesahan APBD Perubahan DKI 2015.

Kini, kata Selamat, Ahok balik menyindir Kemendagri soal E-KTP yang dinilai tidak bisa diurus oleh Kemendagri. Selamat mengatakan, hal yang sama juga pernah terjadi ketika Ahok berseteru dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan, anggota Dewan tidak luput dari hal itu. Begitu pun dengan jajaran satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Ahok.

"BPK ada temuan, Ahok bilang, 'Ah BPK coba pembuktian terbalik. Emang dia lurus'. Terus Dewan, Dewan naik gaji boleh asal jangan nyuri. Nyuri apaan sih? Tiba-tiba ngomong gitu. Terus pokoknya kalau ada kegiatan enggak benar, bawahannya salah. Dia menyerang di sisi lain untuk naikkan citra diri," ujar Selamat.

"Pasal satu, Ahok selalu benar. Kalau Ahok salah, kembali ke pasal satu. Dan kalau pemimpin seperti itu, harus hati-hati. Enggak sehat buat dia juga," tambah Selamat.

Sebenarnya, kata Selamat, masalah APBD Perubahan ini tidak perlu sekeruh sekarang. Ahok seharusnya menjadikan Kemendagri sebagai mitra dan mendiskusikan permasalahan APBD-P. Selamat meminta Ahok untuk tidak menganggap semua kritikan bertujuan menjatuhkan dia.

"Ahok butuh tahu tuh, jadi masukan dari berbagai pihak tidak perlu juga diartikan sebagai upaya menjatuhkan dia atau menjelekkan dia. Ini obyektif kok. Maksudnya, yuk bercermin bareng-bareng. Penyerapan anggaran rendah itu karena apa ya kira-kira," ujar dia.

Sumber: KOMPAS


Baca juga :