Mujahid Gak Asal Modal Nekat


Pas tahun 2011-an atau 2010-an ogud sempat diajak temen tuk ikut Kajian Akbar di Masjid Mardliyyah UGM. Waktu itu temanya AL-AQSHA MEMANGGIL.

Disitu salah satu narasumbernya, yakni Alm. Ustadzah Yoyoh Yusroh, delegasi Parlemen Indonesia-Palestina dari Fraksi PKS sempat membocorkan syarat-syarat seorang Mujahid:

1. Harus hafal Qur'an, minimal 1 juz atau juz amma + surat atau penggalan surat penting lainnya. Tapi kalau sudah masuk ke elit Mujahidin Wajib Hafal Qur'an keseluruhannya + minimal hafal Hadits Arba'in atau 40 Hadits Imam Nawawi.

2. Nggak boleh ketinggalan shalat berjamaah tepat waktu di masjid selama 4 bulan berturut-turut, meskipun satu rakaat. Bahkan kalau sudah tingkat Jendral atau Panglima Mujahid itu nggak boleh ketinggalan takbiratul Ihram.

3. Wajib tilawah Qur'an minimal One Day One Juz. Tidak melakukan maksiat dan juga tidak menghisap rokok. Rutin berpuasa senin-kamis atau Puasa Daud. Rutin juga shalat Dhuha,Tahajjud, dan Witir. Dzikir Pagi-Petang. Pandai berbahasa Arab dan memiliki kemampuan fisik dan kecerdasan yang memadai dalam bertempur seperti memanah atau menembak, berkuda, dan beladiri. Senantiasa hadir di Majelis Ilmu (Mengikuti Pengajian Agama Islam). Harta yang menjadi modal jihad tentulah harta yang halal. Ber-akhlakul karimah terhadap siapapun, dimanapun, kapanpun dan dalam hal apapun.

4. Ini yang terakhir, yang juga paling penting. Tentu seorang Mujahid harus mendapat ridha dari orang tua.

Ternyata jadi Mujahid itu nggak asal modal nekat. Tetapi juga harus disertai dengan ilmu-amal Ibadah yang juga harus cerdas dan kuat.

Coba deh kita baca-baca lagi sejarah kemenangan pasukan Umat Islam dari zaman Nabi sampai Perang Kemerdekaan RI.. Insya Allah kita kan pahami bahwa rahasia kemenangan "mereka" juga ternyata dibumbui oleh keimanan dan ketakwaan kepada-NYA yang begitu kuat.

Sebagaimana Jendral Soedirman.. Beliau ini selalu menjaga wudhu walau perang sedang berkecamuk.. bahkan Beliau tetap memerintahkan pasukan Siliwanginya untuk tetap menjaga shalat lima waktu tepat waktu meskipun "mereka" sedang berada dalam pertempuran.

(Alexandro Raharjo)


Baca juga :