By: Nandang Burhanudin
(1) Jika mencermati arahan Presiden PKS dan Ketua MS PKS, seperti:
http://www.cnnindonesia.com/politik/20150914180533-32-78687/tiga-pesan-presiden-baru-pks-buat-kadernya/
(2) Saya teringat dengan tulisan seorang analis politik Turki, Prof. Husain Bakr Ali. Tulisannya merupakan makalah yang disampaikan dalam acara Konferensi Dunia Pemuda Islam WAMY yang ke-12 di Marakesy Maroko.
(3) Ia menganalisa tiga kunci kesuksesan AKP Turki; Kunci Pertama: AKP menyikapi kader-kader As-Saabiquunal Awwalun, para musassis (pendiri) sebagai pahlawan sepanjang sejarah. Titik.
(2) Kunci Kedua; Membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk kader-kader muda, sesuai prinsip "tadawul sulthah" (rotasi wewenang) yang dihasilkan dari Pemilu internal yang demokratis dan bersih, demi konsisten meraih target berkhidmat untuk negeri.
(3) AKP sudah terbiasa dan membiasakan kader-kadernya untuk memberlakukan "pendelegasian tugas" secara harmonis.
(4) Dalam benak kader-kader AKP, meraih jabatan bukan "jatah pemuliaan" tapi "itsbaatul kafaah" (implementasi dari kapasitas). Maka menjadi pengurus di AKP, terbatas "muddah qaanuniyyah al-muhaddadah" (batasan waktu organisasi yang terbatas).
(5) Kunci Ketiga: AKP tidak lagi mengandalkan basis belas kasihan publik atau empati sesaat. AKP jelas-jelas memiliki "visi peradaban yang jelas, terukur, efektif, dan integratif" untuk memajukan rakyat Turki.
(6) Relevan dengan arahan Presiden PKS. Pertama, Presiden PKS meminta para kadernya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri masing-masing.
(7) Presiden PKS meminta seluruh kader PKS untuk bekerja sama dengan seluruh eleman bangsa, tidak memandang suku, agama, ras dan antar golongan.
(8) Ketiga, Presiden PKS meminta semua kader PKS untuk bekerja secara nyata di bidang masing-masing.
(9) Jadi, belajar dari AKP, 12 tahun berdiri sudah berhasil merekonstruksi Turki. Ke depan, jika ada petinggi PKS yang silaturahmi ke Turki, semoga bukan sekedar safari dakwah tapi dakwah yang bersafari.
(10) Cerita sukses dari Turki tidak lagi hanya sekedar bangunan fisik. Tapi bagaimana AKP mampu merawat kader dan simpatisannya.
(11) AKP menang, nyaris tanpa ruwatan. Uniknya ketika menang, stabilitas internal dan eksternal terjaga. Ruwatan tak perlu. Ruwet pun tak ada.
(12) Jika demikian, saya yakin dengan optimisme Presiden PKS. Sebab fokus perjuangannya, membangun harmoni di kalangan internal. Plus maksimal dan optimal di dakwah struktural dan kultural.
(13) Selamat berjuang PKS!