Larang Pengajian di Monas, Lebih 10 Ribu Penandatangan Mempetisi Jokowi-Ahok


Majelis Rasulullah pimpinan Habib Nabil Almusawa akan menggelar ACARA DZIKIR dan TABLIGH AKBAR bersama Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh di Monas Jakarta pada 9 November 2015 mendatang.

Namun sampai saat ini belum mendapat ijin, baik dari Gubernur DKI maupun dari Presiden RI. Bahkan Gubernur Ahok dengan pongahnya menyatakan "Pengajian kan bisa di Istiqlal atau di mana. Tidak usah pakai Monas. Apakah Tuhan enggak dengar kalau enggak di Monas?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10/2015), seperti dilansir Tribunnews.

Atas kondisi umat Islam yang memprihatinkan tersebut, seorang warga asal Jakarta, Kurniadi, tergerak melayangkan petisi yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Ahok agar mengizinkan jamaah majelis taklim menyelenggarakan pengajian akbar di halaman Monumen Nasional (Monas).

Melalui petisi yang diunggahnya di laman Change.org tersebut, Kurniadi mengatakan, tujuan Monas didirikan adalah untuk mengenang perjuangan rakyat. Adapun pengajian yang akan digelar pada November 2015 tersebut merupakan wujud semangat juang rakyat yang berlomba-lomba menggelar kegiatan positif.

Menurut Kurniadi, majelis yang akan digelar membutuhkan area yang luas mengingat ada ribuan jamaah yang bakal hadir. Selain itu, sebagian besar jamaah juga warga DKI Jakarta. "Mengapa panggung-panggung hiburan diizinkan, tetapi kami sampai saat ini belum dapat izin untuk pengajian?"

"Bukankah kami di sana akan mendoakan para pahlawan bangsa yang telah wafat?" kata Kurniadi.

Hingga Ahd (18/10), petisi ini telah mendapat 10.634 pendukung. Gerakan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah tokoh agama, antara lain, Ustaz Yusuf Mansur dan Ustaz Arifin Ilham.

Bagi yang belum menandatangi petisi, silahkan kita ikut membantu Majelis Rasulullah dengan menandatangi petisi di link ini:

https://www.change.org/p/mohon-ijinkan-kami-untuk-menyelenggarakan-majelis-di-monas


Baca juga :