Keajaiban Intifadhah III dan Konspirasi Melumpuhkannya


By: Nandang Burhanudin

(1) Sudah diduga. Israel tak punya power. Masyarakat Israel tidak seperti masyarakat dunia lainnya. Israel berdiri dari kumpulan masyarakat imigran.

(2) Perbedaan ras, kasta, hingga negara asal membuat tatanan masyarakat Israel rapuh. Al-Qur'an mengistilahkannya dengan bait al-'ankabuut (rumah laba-laba). Rumah paling rapuh.

(3) Satu-satunya pemersatu di Israel adalah militer. Industri militer besar-besaran dibackup AS, Rusia, dan Uni Eropa. Namun kecanggihan alutsista, dipegang oleh tentara yang lemah mental.

(4) Al-Qur'an menggambarkannya dengan istilah: quluubuhum syatta (hati mereka berpecah remuk). Bahkan tegas-tegas, Al-Qur'an menggambarkan kemampuan tempurnya dengan istilah; bertempur (sambil bersembunyi) di balik penghalang.

لَا يُقَـٰتِلُونَڪُمۡ جَمِيعًا إِلَّا فِى قُرً۬ى مُّحَصَّنَةٍ أَوۡ مِن وَرَآءِ جُدُرِۭ‌ۚ

"Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok." (QS 59:14)

(5) Wajar, baru menghadapi pisau saja. Militer Israel bersembunyi di balik tembok, tank baja, dan lari terkencing-kencing.

(6) Wajar, bila masyarakatnya langsung memesan tiket untuk pulang ke negara asal. Aktivis medsos di Israel, diramaikan dengan ajakan berisi lagu untuk kembali ke tempat asal.

(7) Mereka was-was dengan kesuksesan HAMAS di perang 2014. Khawatir intifadhah jilid III mengancam nyawa dan harta benda mereka. Terbukti, aktivitas Israel lumpuh. Angkutan umum kosong molompong. Toko-toko tutup.

(8) Mereka berpikir. Israel yang konon memiliki Iron Dome, tapi rudal-rudal HAMAS tembus. Konon Israel melakukan pengamanan superketat, tapi tentaranya jadi korban penusukan pejuang Palestina.

(9) Namun bukan Yahudi, jika tidak licik. Melihat gelagat gelora intifadhah memuncak, PM Israel Netanyahu kembali menagih komitmen agen-agennya di negara Arab.

(10) Targetnya jelas. Jangan sampai Intifadhah III berlangsung lama. Lalu mengundang perhatian masyarakat di dunia Arab dan dunia Internasional. Netanyahu menempuh 5 cara sekaligus:

(11) Pertama: Mengerahkan kekuatan berlipat di wilayah Al-Quds dan wilayah Palestina jajahan 1948. Militer ditargetkan membunuh siapapun, tanpa peduli umur atau jenis kelamin.

(12) Kedua: Menagih komitmen "koordinasi keamanan" pasukan keamanan Mahmud Abbas. Untuk hal ini, Netanyahu bersedia memperhalus komunikasi dengan Abbas, plus tentunya dengan beberapa pencairan pajak untuk Palestina yang ditahan Israel.

(13) Ketiga: Menekan penguasa-penguasa Arab seperti Mesir, Emirates Arab, Jordania, agar memberi ultimatum kepada Abbas untuk segera menghentikan Intifadhah III. Abbas dalam hal ini sangat tergantung dengan 3 negara di atas.

(14) Keempat: Membiayai media massa internasional untuk fokus memberitakan ISIS, konflik Syiria, kesepakatan nuklir Iran, atau perang Houtsi. Diharapkan dunia tidak terlalu fokus pada Intifadhah III.

(15) Kelima: Pemerintahan Netanyahu akan mengumumkan di media nasional, penghentian kunjungan pejabat Israel ke Al-Quds, menghentikan pembangunan perumahan, melarang aktivitas Yahudi di Al-Aqsha, dan beramah tamah dengan Abbas.

(16) As-Sisi yang sempat disebut-sebut "aktsaru wa'yan wafathanan" (lebih sadar dan cerdas) oleh Amir HT dan disebut "penguasa berdaulat yang wajib ditaati" oleh Salafy An-Nour pendukung kudeta di Mesir, langsung merespon dengan membuka perbatasan Refah yang ia tutup selama lebih dari 250 hari berturut-turut.

(17) Kita pantau terus perkembangan selanjutnya! Yang jelas, di photo kita saksikan tentara Israel yang bersenjata lengkap lari terbirit-birit oleh kejaran tukang ayam Palestina.


(18) Sementara ada lagi tentara Israel yang tak sempat mengenakan pakaian militer. Hanya karena ada alarm peringatan, ada warga Palestina yang membawa pisau. Allahu Akbar!

Baca juga :