Jokowi Sebut Karena Hujan Buatan, Dimana Rasa Syukur Kepada Allah?


"Nah, sekarang sudah cukup jernih kan, INI KARENA BANTUAN HUJAN BUATAN. Sebelumnya kita ketahui awan tidak ada, dan kini gumpalan awan sudah terbentuk, maka kita minta tim BNPB melakukan penebaran garam," ujar Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, di Jambi (Jumat, 30/10/2015), dilansir Tribunnews.

Simak video lengkapnya: http://www.tribunnews.com/video/2015/10/30/udara-jambi-sudah-jernih-presiden-jokowi-sebut-karena-hujan-buatan?page=2

SEANDAINYA pun benar, siapa yang menciptakan awan? Siapa yang menciptakan angin? Siapa yang menciptakan garam? Siapa yang menjaga keselamatan pesawat penabur garam? Siapa yang berkuasa dan berkehendak menurunkan hujan dan segala sesuatunya?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

Pertanyaan kritis lainnya adalah, seberapa banyak pesawat terbang yang dioperasikan secara serentak di seluruh penjuru Indonesia? Sehingga tetiba turun hujan deras secara hampir merata dari Aceh hingga Papua?

Lalu kenapa tidak mengawalinya dengan bersyukur kepada Allah?

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬

Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim : 7)

Berduyun duyun rakyat sholat istisqo, panjatkan pinta padaNya tuk curahkan hujan di negeri gersang. Dan DIA kabulkan...

Allahumma shayyiban nafi'an...

[Azzam Mujahid Izzulhaq]


Baca juga :