"CATATAN Kereta Cepat, Jakarta-Bandung"
by @mantriss
Pagi-pagi membaca opini Pak Rhenald Kasali tentang kereta cepat. Otimisme baik, tapi dia perlu hati2. Prof Rhenald kali ini kurang hati2.
Catatan Kereta Cepat, Jakarta Bandung:
1. Proses pengambilan keputusan baik proyeknya atau pun pemenangnya, kurang diekspos ke publik.
2. Studi kelayakan -- yang menyangkut aspek tehnis, keuangan, dan bisnis juga sangat sedikit sekali dibuka ke publik.
3. Mengenai daya ungkit atas perekonomian kawasan. Jakarta Bandung bukanlah daerah yg terputus. Berbagai moda transportasi telah tersedia.
4. Sudah ada jalan tol, jalan non tol, dan kereta api. Pengurangan waktu yg dihasilkan kereta cepat tak cukup signifikan.
5. Hanya akan ada 4 titik pemberhentian dalam rentang 180 km. Artinya connecting the dots-nya, tak cukup maksimal.
6. Area yg dilewati Kereta Cepat (mungkin juga) stasiunnya bukanlah daerah terisolir. Daya ungkitnya lagi2 tak sangat besar.
7. Dari berbagai bocoran yg muncul, potensi penumpang jauh di bawah jumlah minimum untuk break event --artinya operasional akan minus.
8. Studi yg serius yg memotret potensi penumpang, pengembangan kawasan dll -- tdk dilakukan dgn seksama. Beda dengan KA cepat Singapore KL.
9. Dengan eksposure 80 Trilyun dan mayoritas justru ditanggung BUMN kita (dalam Joint Venture 60%) maka optimisme yg tidak cermat bisa menjadi masalah.
10. Prof Rhenald menyebut value creation -- terkait kereta cepat. Terdengar baik dan indah. Tetapi perlu didetilkan bagaimana proyeksi riilnya.
11. Di ekonomi mikro dikenal yg namanya marginal utility. kira2 tentang tambahan utilitas dari penambahan konsumsi...
12. Jika KA cepat ini menghubungkan kota yg belum terhubung moda transportasi modern, mengurangi waktu secara signifikan -- maka dia bermanfaat.
13. Seperti rencana KA Cepat Singapore Kuala Lumpur yg berjarak 400 KM dan mengurangi waktu tempuh 7 jam menjadi 2 jam. Ada tambahan manfaat yg jelas.
14. Kalau Jakarta- Bandung? Kereta biasa 3 jam, Tol 2,5 jam. Buat apa beresiko membuang 80 Trilyun untuk membuatnya menjadi 90 menit (1,5 jam)?
15. Entah value creation apa yg dibayangkan oleh Prof Rhenald. Mungkin cocok buat yg pacaran LDR dan tak kuat menahan rindu 1 jam lebih lama.
16. Jika pun itu terkait value creation, kenapa tidak menempuh cara seperti Singapore Malaysia. Melakukan yg disebut market sensing.
17. Kira2 -- mengumpulkan data hasil riset pasar lalu disimulasikan dalam berbagai skenario. Bisa jalur, bisa stasiun berhenti, dll dll.
18. Marginal utility, multiplier effect - itu kira2 sama. Juga dengan value creation. Semua tentang nilai tambah dari konsumsi atau investasi.
19. Tetapi konsep2 indah itu -- hanya dibuat untuk meyakinkan publik -- atas ketergesa2an seorang menteri demi proyek 80 Trilyun.
20. Jika tidak, tentu publik berhak tahu detil bagaimana hitung2an value creation itu muncul di sepanjang Jakarta Bandung.
Hati2 dengan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Orang2 yg optimis belum tentu bisa membela Bapak, jika suatu saat bermasalah. @jokowi .
Sila dibaca artikel Prof @Rhenald_Kasali tentang KA Cepat, Jakarta- Bandung (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/10/12/053000726/Menyoal.Ribut-ribut.Kereta.Cepat.Jakarta-Bandung.bagian.1)
*dari twitter @mantriss (Senin, 12/10/2015)