Ekonomi Mesir sudah diujung kebangkrutan. Nilai tukar pound Mesir atas dolar juga merosot tajam. Awal tahun 2000-an nilai tukar pound atas dolar di "suuq aswad" (pasar gelap) untuk 100$ setara dengan -+ 375 pound. Kemarin bank sentral Mesir mengumumkan pound merosot lagi beberapa puluh poin. Di "sharrafah" atau bank 100$ sekarang setara dengan -+ 800 pound.
Semua penggerak roda ekonomi dan moneter Mesir sudah "impoten" dan "gagal ginjal kronis". Ujung-ujungnya al-Sisi menjual Mesir kepada China sebagaimana dilakukan disini. Baru lalu al-Sisi menerima delegasi Huwae untuk bicara investasi. Mungkin akan ditindak lanjuti dengan perusahaan-perusahaan aseng yang lain.
Yang hot saudara-saudara, seperti dilansir Mubasher TV (17/10/2015) bahwa baru-baru ini Yang Mulia Raja Salman hafizhahullah mengeluarkan peringatan dan larangan pada pengusaha Saudi Arabia melakukan transaksi keuangan dengan Mesir. Tentu saja dari impoten dan gagal ginjal kronis ekonomi Mesir bisa mengarah pada jantung koroner yang tiap saat bisa membuat ekonomi Mesir mati mendadak.
Sebenarnya yang berdosa adalah al-Sisi beserta haman-hamannya, qarun-qarunya, bal'am-bal'amnya, junud-junudnya, dan sebagian rakyat Mesir yang mau dihinakan dan diperbudak. Tetapi Saudi Arabia tak punya cara lain selain mendorong ekonomi Mesir terserang "jantung koroner". Dengan begitu tumbanglah sang penerus fir'aun tersebut.
Apa yang dilakukan Raja Salman hafizhahullah ini menantang ancaman dan pemerasan al-Sisi pada Kerajaan Saudi. Juga mengirimkan pesan yang jelas bahwa Raja Salman muak pada al-Sisi yang sudah menjerumuskan Mesir pada kehancuran besar.
Raja Salman membuat keputusan yang mengejutkan ini setelah beberapa pekan lalu juga membuat al-Sisi meradang. Yaitu Raja Salman mengundang Syaikh Yusuf al-Qardhawi--yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan kudeta al-Sisi-- ke Riyadh dalam sidang tahunan Mujamma' al-Fiqh al-Malaki.
(Hafidin Achmad Luthfie)