Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin meminta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak sinis menanggapi undangan DPRD Bekasi. Bagaimanapun juga, Provinsi DKI Jakarta membutuhkan Kota Bekasi dalam hal sampah.
"Jangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berdampak suasana memanas. Karena Jakarta lebih membutuhkan Bekasi ketimbang Bekasi membutuhkan Jakarta," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (26/10/2015), seperti dikutip Kompas.com.
Sebab, tempat pembuangan sampah DKI Jakarta hanya ada di Bantargebang, Bekasi. Sehingga Pemprov DKI sangat bergantung terhadap TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) itu. Selamat mengatakan sudah sewajarnya Pemprov DKI menjalin hubungan baik dengan Pemkot Bekasi, baik ekskutif maupun legislatif. Meskipun, lahan di TPST Bantargebang adalah milik Pemprov DKI.
"Karena walaupun tanah milik DKI, tapi akses ke sana kan di Bekasi. Jadi butuh diopeni berbagai proses komunikasinya," ujar Selamat.
"Kalau sampai menuding pengelola ada main dengan DPRD Bekasi, itu kan berlebihan. Ada baiknya pernyataan-pernyataan dari Bekasi itu tidak perlu ditanggapi secara sinistik," tambah dia.
Sebelumnya, Komisi A DPRD Bekasi berencana memanggil Gubernur DKI Basuki T Purnama terkait perjanjian kerja sama TPST Bantargebang, Bekasi.
Ahok merasa kesal mendengar rencana anggota DPRD Bekasi untuk memanggil Gubernur DKI soal permasalahan sampah. Basuki juga mengaku tidak mengetahui apakah pemanggilan itu disepakati oleh semua anggota DPRD Bekasi.
"DPRD juga enggak pernah mayoritas sekarang, DPRD yang mana? Jadi, jangan terlalu sombong jadi (anggota) DPRD Bekasi. Kita sama Wali Kota Bekasi (Rahmat Effendi) hubungan baik kok," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (22/10/2015).