Ridwan Kamil, pemimpin muda yang sukses benahi dan menata kembali kota Bandung ini akhirnya menjadi 'target'.
Rabu 16 September 2015, Ridwan Kamil baru saja genap dua tahun menahkodai Bandung dengan pencapain yang bukan saja dikagumi warga Bandung tapi juga membuat iri warga luar Bandung.
Dan Kamis, 17 September 2015, Kang Emil -begitu beliau akrab disapa- diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dengan 'kasus jadul' tahun 2012.
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat memanggil dan memeriksa Emil dengan dugaan kasus korupsi dana hibah sebesar Rp 1,3 miliar. Dana hibah itu diberikan Pemerintah Kota Bandung kepada Bandung Creative City Forum (BCCF) pada 2012, oraganisai yang diketuai Emil.
"Gangguan-gangguan itu sudah dimulai," tutur Kang Emil di dinding facebooknya seusai diperiksa Kejati Jabar.
Berikut penuturan lengkap Kang Emil yang redaksi copas dari status facebook Ridwan Kamil yang ditulis sekitar 4 jam lalu (18/9/2015):
Gangguan2 itu sudah dimulai: Demo-demo yang digerakkan orang2 lama. pelaporan ke Kejaksaan oleh pihak2 lama terkait kegiatan2 sosial kemasyarakatan saya sebelum jadi Walikota. Karena kecintaan kepada Bandung, dan masih di luar sistem, Saya sebelum jadi walikota bersama teman2 komunitas kreatif di Bandung mendirikan Bandung Creative City Forum. Organisasi ini sangat mulia dan kredibel (lebih dari 300 kegiatan sosial kretif, lebih dari 100 network, 2013 terpilih organisasi sosial terbaik versi Gatra). Bentuknya bukan ormas/LSM/Yayasan tapi perkumpulan. BCCF membantu banyak komunitas kreatif di Bandung yang rata2 tidak punya legalitas.
Kemarin Kamis sebagai warga negara yang baik, saya datang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan oleh Kejaksaan yang menindaklanjuti pelaporan dari pihak2 tertentu tentang kegiatan 2012 yang sebagian dibantu hibah oleh Pemkot BDG saat itu. Dana bantuan 2012 itu sudah dibelanjakan sesuai proposal, prosedur dan dokumen hukum ditempuh sesuai arahan pemkot, laporan kegiatan dan pelaporan keuangan sudah disampaikan, sudah diperiksa BPK dan tidak ada temuan.
Kenapa muncul sekarang? karena sekarang saya sudah jadi walikota.
Saya memimpin Bandung saat ini dengan kompas sumpah yang saya ucapkan. Dengan keistiqomahan yang saya terapkan. dengan kerja keras yang saya tunjukkan setiap hari. Dan hari-hari ini sedang banyak gangguan.
Ketika kerja keras sebagai Walikota baik2 saja, mereka2 yang dengki mencoba mengorek-ngorek masa lalu saya dengan tudingan yang tidak jelas, sumir dan generalis. Yang penting bagi mereka adalah saya diperiksa, agar ada drama2 di media dengan manipulasi2 judul berita yang akan merusak nama baik saya dan keluarga.
Saya orang baik2 dari keluarga baik2.
Mohon doanya saja, Insya Allah kebenaran tidak bengkok walau coba dipaksakan.