Imam As Syafi’i selalu membawa tongkat, meski ia masih kuat. “Kenapa Anda menggunakan tongkat sedangkan Anda masih kuat?”, tanya Al Muzani sang murid.
“Aku melakukakannya agar senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir ketika hidup di dunia,” jawab Imam As Syafi’i.
Imam As Syafi’i sendiri menyatakan kepada para muridnya,”Aku tidak pernah bebas dari kefakiran, telah berlaku padaku masa-masa dimana aku memakan adonan tepung dan meminum air.”* (Manaqib As Syafi’i li Al Baihaqi, 2/169,170)
[Hidayatullah]
***
Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir."
Ibnu Umar berkata: "Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati." (HR. Bukhori)
Seorang Musafir kalau mau selamat sampai ke tujuan maka dia harus memiliki:
1, Tujuan yang jelas : SURGA
2. Pedoman/petunjuk jalan/peta/rute : DINUL ISLAM
3. Bekal : TAQWA, amal sholih
4. Teman perjalanan : ORANG BERIMAN, yang selalu saling menasihati.