Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Dinilai "Khas Nasihat IMF"


Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi tahap I, Rabu (9/9/2015). Paket kebijakan ini berfokus pada tiga hal besar, yakni meningkatkan daya saing industri, mempercepat proyek-proyek strategis nasional, dan mendorong investasi di sektor properti. [CNN Indonesia]

Namun, menurut eks staf khusus Presiden SBY Andi Arief, paket kebijakan ekonomi Jokowi ini khas nasihat IMF. Seperti kita tahu, Presiden Jokowi baru-baru ini bertemu Direktur IMF Christine Lagarde di Istana Jakarta (1/9).

Berikut Analisa Andi Arief yang disampaikan di jejaring twitter:

1. Paket ekonomi tidak ada penundaan projek2 (efisiensi), tidak ada cash transfer (BLT) utk daya beli, stimulus tdk jelas. Badai masih ada.

2. Bertahan melawan krisis ekonomi tapi mimpi pertumbuhan tinggi dipaksakan, paket kebijakan ekonomi sombong namanya.

3. Paket kebijakannnya tidak peduli terhadap daya beli masyarakat, ini paket anti rakyat,

4. Menurut saya, apa yang menjadi problem, justru tidak dijawab oleh paket kebijakan ekonomi.

5. Bunga KUR dan Raskin, program yang sudah ada dijadikan paket kebijakan.Tidak menjawab bertambahnya kemiskinan dan pengangguran, tak sensitif.

6. Kasihan rakyat miskin dan sangat miskin, paket kebijakan ekonomi yang diumumkan tidak ditujukan pada mereka.

7. Ketimbang paket ekonomi yang tidak berfihak pada rakyat, lebih baik sikap keras pada Puan dengan memecat dari menteri karena rangkap jabatan

8. Sudah tahu gak ada uang, masih saja buat paket ekonomi ekspansif. Harusnya tahu diri, tunda projek ambisius, kembalikan uang ke rakyat.

9. Kalau saya investor atau pemain ekonomi tentu saya akan tertawa nelihat satatemen akan ada Paket 1, paket 2 dst. Tidak ada kepastian.

10. Habibie dan @SBYudhoyono menghadapi dan mengatasi krisis membuat porsi yang besar buat atasi daya beli, kemiskinan dan pengangguran.

11. Paket kebijakan tidak berupaya dorong stabilitas pertumbuhan ekonomi ditunjang konsumsi rumah tangga/domestik. Padahal selama ini penopang.

12. Harusnya jangan Malu keluarkan CASH TRANSFER BLT. Kalau malu ganti BLJ (bantuan langsung Jokowi).

13. Per 31 agustus realisasi pajak di bawah pendapatan tahun 2014 triwulan yang sama. Artinya belanja pemerintah tak akan topang growth (pertumbuhan –red).

14. Semua paket kebijakan penyelamatan ekonomi itu fungsinya selamatkan perekonomian rakyatnya. Yang dilakukan negara ya pertahankan daya beli.

15. Dana bergulir ke desa kelihatannya 1 milyar per desa besar. Tapi kalau mau jujur memotong banyak dana yang mengalir ke desa lainnya.

16. Saya bingung kenapa Jokowi menolak cash transfer di saat ekonomi lembek ini, tapi di sisi lain dia gemar bagi buku dan sepeda gratis.

17. Cash transfer/BLT itu biasa dilakukan dimana-mana hampir semua negara, itu bukan menghina masyarakat, itu untuk dana bergulir utk daya beli.

18. MP3EI menarik investasi 850 T kurang dari 4 tahun, sudah terjadi, kalau saat ini deregulasi puluhan penghambat investasi, jaka sembung kan?

19. Pak @saididu , saya koq lihat paket ekonomi ini gak ada sentuhan Pak JK. Sepanjang yang saya tahu beliau sensitif pada kondisi rakyat.

20. Paket ekonomi yang mengesampingkan jaring pengaman buat rakyat biasanya khas nasehat IMF. Mudah2an kali ini saya salah.

*dari twitter @AndiArief_AA (9/9/2015)


Baca juga :