Ahmad Dzakirin
(Pengamat Timteng)
Rahmatan lil Alamin kini menjadi konsep yang tidak jelas dan memiliki motif jahat. Di tangan presiden diktator maka dia menjadi alat untuk menindas para lawan politiknya, at any cost (berapapun biayanya).
Apa makna rahmatan lil alamin untuk seorang "Fir'aun Mesir" yang secara brutal membunuh ribuan rakyat dibawah tatapan nanar mata dunia, membakar masjid yang dipenuhi ratusan demonstran, menghukum mati massal rakyatnya, memenjarakan ribuan lainnya tanpa proses hukum, menutup masjid dan membreidel 1400 lembaga kemanusiaan yang telah menolong rakyat minus peran negara?
As-Sisi dan tipikal manusia sejenisnya di Timur Tengah tidak akan peduli apapun implikasi kemanusiaan sebagai akibat tindakan mereka sepanjang kepentingan politiknya tergaransi. Dipastikan tidak akan tergerak melihat tragedi jutaan pengungsi Muslim yang terusir dari kampung halaman karena kebencian dan power greedy.
Namun maaf, bagi Jokowi, yang menjadi partner dialog sang diktator, saya kok sepenuhnya husnudzon jika presiden kita ini memang benar-benar tidak paham apa makna 'rahmatan lil alamin'. Jadi mohon maklum.
Rahmatan lil Alamin menjadi konsep self destructing strategy bagi negara-negara Timteng karena membunuh moderasi (Ikhwanul Muslimin) namun sebaliknya menyiramkan dan membangkitkan radikalisme (ISIS, Al Qaeda dan Taliban). []