Berikut adalah diantara perkataan terbaik dari Al Ustadz Sayyid Quthub rahimahullah. Saya kutipkan dari Majalah Al Shahwah Al Islamiyah, Universitas Islam Daar Al Ulum Haidar Aabad India.
Sangat dalam makna dan kandungannya. Padanya tersurat pujian agung atas kesuksesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mencetak generasi terbaik, yakni generasi sahabat yang mulia.
Silahkan disimak:
ان النصوص وحدها لا تصنع شيئاً , وان المصحف وحده لا يعمل حتى يكون رجلاً ,ان المبادئ وحدها لا يعيش الا ان تكون سلوكًا. مِنْ ثَمٌ جعل محمد صلى الله عليه وسلم هدفه الاول ان يصنع رجالاً لا ان يلقى مواعظ, وان يصوغ ضمائر لا ان يدبج خطبًا , ان يبنى امة لا ان يقيم فلسفة : اما الفكرة ذاتها فقد تكفٌل بها القرآن الكريم , وكان عمل محمد صلى الله عليه وسلم ان يحول الفكرة المجردة الى رجال تلمسهم الايدى, وتراهم العيون.. ولقد انتصر محمد صلى الله عليه وسلم يوم صاغ فكرة شخوصآًً وحوًل ايمانهم بالاسلام عملآًً , وطبع المصحف عشرات من النسخ ثم مئات وألوف ,ولكنه لم يطبعها بالمداد على صحائف الورق , انما طبعهآً بالنور على صحائف من القلوب , واطلقها تعامل الناس وتأخذ منهم وتعطى , وتقول بالفعل والعمل هذا هو الاسلام الذى جاء به محمد بن عبد الله صلى الله عليه وسلم من عند الله"
“Nas-nas syariat saja tidak dapat menciptakan sesuatu. Mushaf al-Qur’an saja tidak bisa berbuat apa-apa, hingga ia menjadi (terdapat dalam diri) seorang rijal (pribadi tangguh). Dasar-dasar agama saja tidak hidup kecuali ketika menjadi sebuah suluk (perilaku -red).
Dari sinilah, Muhammad shallallahu alaihi wasallam menjadikan tujuan utama dakwahnya adalah:
- mencetak rijal dan bukan sekedar memberi nasehat-nasehat,
- menggerakkan nurani dan bukan sekedar sebagai khatib,
- membangun umat dan bukan mendirikan falsafah.
Adapun ide dan fikrah Islam telah diwakili oleh al-Qur’an al-Karim, sedangkan pekerjaan Rasulullah Saw adalah membentuk ide dan fikrah tersebut menjadi sosok pribadi yang dapat disentuh dengan tangan dan dilihat oleh penglihatan.
Telah berjaya Muhammad Saw pada hari lahirnya pribadi tangguh dari fikrah Islam tersebut. Mengalihkan iman mereka menjadi amal-amal Islam. Terbentuk dari mushaf tersebut puluhan, ratusan, bahkan ribuan nuskhah (kopian). Uniknya, kopian itu tidak digoret dengan tinta di atas lembaran-lembaran kertas. Akan tetapi, tercetak dengan cahaya di atas lembaran-lembaran hati! Mereka (para sahabat -red) kemudian keluar berinteraksi dengan manusia, mengambil dan memberi, berkata dan berbuat dengan amal yang seolah berkata bangga, “inilah Islam yang dibawa oleh Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang berasal dari sisi Allah!”.
(Terkutip dalam artikel Syaikh Muhammad Nu’man al-Din al-Nadawi, Fadhail al-Shahabah wa Tadh-hiyatuhum wa ‘Anashir Takwin Syakhshiyatihim, Majallah al-Shahwah al-Islamiyah, al-Jami’ah al-Islamiyah Daar al-Ulum Haidar Abad, India, Sya’ban 1432 H/Juli 2011 M, hlm. 15; sumber aslinya buku al-Dirasat al-Islamiyah oleh Sayyid Quthub).
[Ust. Rappung Samuddin]