Kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik Gerakan Lima Puluh Ribu Rupiah atau yang dikenal dengan "Galibu" yang dicanangkan oleh Presiden PKS, Muhammad Sohibul Iman.
Galibu ini menopang acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 yang diselenggarakan pada 14-15 September 2015 di Depok.
Seorang kader PKS yang berdomisili dan bekerja di Arab Saudi, Aji Teguh (30) menyambut baik gerakan yang diimplementasikan dari slogan 'sunduquna juyubuna' (kantong kami kas kami) ini.
“Sebagai crowdfunding, bagus. Selama transparan, (gerakan ini) dapat dijadikan sebagai role model pembiayaan partai yang selama ini jadi penyakit di alam demokrasi Indonesia,” ujarnya.
Ia membandingkan gerakan Galibu ini dengan tradisi demokrasi yang ada di negara maju seperti Amerika Serikat.
“Crowdfunding sudah menjadi budaya di demokrasi USA, di mana kandidat membuka rekening untuk masyarakat kemudian ada laporan keuangannya. Crowdfunding juga mengurangi resiko seorang kandidat untuk disetir oleh kepentingan kelompok tertentu ketika nanti terpilih,” paparnya.
Senada dengan Alvi (33), kader PKS asal Depok ini menilai Galibu bisa mengangkat moral kader, alih-alih merasa terbebani.
“Tidak, kader tidak akan merasa terbebani. Justru kader akan punya sense of belonging terhadap partai. Kader malah bangga bila partai digerakkan dari dana mereka daripada dana konglomerat,” tukasnya.
Galibu pertama kali diperkenalkan oleh PKS (dulu bernama Partai Keadilan) pada tahun 2000 saat mereka menyelenggarakan munas pertama di Hotel Bumiwiyata, Depok. Tempat yang sama yang diselenggarakan di tahun 2015 ini. (kabarumat.com)