Sekretaris Jenderal (Sekjend) Forum Zakat Nasional (FOZ), M. Sabeth Abilawa menyampaikan proses pembangunan masjid Baitul Muttaqin Tolikara saat ini sudah mencapai sekitar 90 persen. Di mana pengerjaannya dilakukan oleh anggota TNI yang dinas di Tolikara.
“Kami saling bahu-membahu dengan mereka, tukangnya itu anggota TNI, kami berkontribusi menyediakan bahan materialnya,” kata Sabeth saat menjadi pembicara dalam Dialog Publik yang bertema “Intoleransi Di Tolikara” di Jakarta, Jum’at (11/09/2015).
Sabeth menambahkan jika harga bahan material untuk membangun Masjid Baitul Muttaqin Tolikara sangat tinggi dan mahal, seperti harga satu sak semen mencapai 600 ribu, sama halnya seperti harga pasir 600 ribu. Cuma harga angkutan pasir dari lokasi bahan ke Tolikara itu sekitar 6 juta.
“Jadi lebih mahal biaya transportasi untuk mengakut pasir itu daripada harga pasirnya,” cetusnya.
Sabeth berharap mudah-mudahan Masjid Baitul Muttaqin Tolikara yang baru, ketika Hari Raya Idul Adha akhir September 2015 nanti, sudah bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan sholat Idul Adha oleh seluruh umat Islam di Tolikara.
Terkait kondisi umat Islam Tolikara, Sabeth mengungkapkan bahwa korban tragedi Tolikara yang kini masih tinggal di pengungsian (kantor lama bupati Tolikara,red) sudah hampir 3 minggu tidak mendapatkan jatah hidup dari Pemerintah Daerah (Pemda) Tolikara.
“Ketika kami berkunjung ke sana membawa tempe, ayam dan sebagainya mereka tampak senang sekali,” ujarnya. (Hidayatullah)