Zulfi Akmal
Al-Azhar Cairo
Di antara nasehat paling berkesan dari guruku dulu waktu di pesantren:
"Ananda, bercanda itu boleh dalam batas kewajaran. Dia berfungsi sebagai penyemangat, penghilang lelah dan pengakrab sesama teman. Tapi jangan sekali-kali kamu bercanda dengan mempermain-mainkan ayat al Qur'an, sunnah Nabi, syari'at Islam dan syi'ar-syi'ar agama yang diagungkan.
Perbuatan seperti itu sangat bahaya. Bisa mematikan hati, hingga tidak bisa membedakan mana yang hak dan yang batil. Mengikis rasa takut kepada Allah dan hisab akhirat. Tidak mempan oleh nasehat bahkan ancaman azab neraka. Puncaknya bisa mengakibatkan mati dalam su-ul khatimah –wa iyadzubillah".
Allah berfirman dalam surat al-A'raf: 50-51
"Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir,
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami".