Petisi yang menyerukan penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu ketika tiba di London akhirnya mencapai target besarnya dengan membukukan lebih dari 100 ribu penandatangan pada Sabtu (5/9) kemarin.
Warga Inggris Damian Moran menggagas dan meluncurkan petisi awal bulan Agustus lalu dan diposting di situs pemerintah dan parlemen Inggris. (https://petition.parliament.uk/petitions/105446).
Sampai Minggu pagi pukul 05.40 WIB petisi ini sudah ditandatangani 101.108 warga Inggris.
"Di bawah hukum internasional ia harus ditangkap karena kejahatan perang saat tiba di Inggris untuk pembantaian lebih dari 2.000 warga sipil pada tahun 2014," kata Moran, mengacu pada perang Israel 51 hari terhadap Jalur Gaza tahun lalu.
Pada 5 November tahun lalu Amnesty International menyatakan Israel telah membunuh ratusan warga sipil Palestina dalam serangan yang dilancarkan di Gaza tahun 2014. Tindakan itu dianggap sebagai kejahatan perang.
Berdasarkan hukum yang berlaku, pemerintah harus memberikan tanggapan setelah petisi tersebut ditandatangani oleh lebih dari 10.000 orang. Sementara petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 100.000 orang bisa dibahas di parlemen Inggris.
Pemerintah Inggris sendiri sudah menanggapi petisi ini, menyatakan bahwa:
"Di bawah hukum Inggris dan hukum internasional, kunjungan kepala pemerintahan asing, seperti Perdana Menteri Netanyahu, memiliki kekebalan dari proses hukum, dan tidak dapat ditangkap atau ditahan," kata pemerintah Inggris dalam tanggapan resmi, dikutip dari media Israel Times of Israel.
Menanggapi pernyataan pemerintah, Damian Moran menyatakan bahwa tujuan utama petisi ini adalah memberi pesan jelas kepada Israel dan Perdana Menterinya bahwa banyak warga Inggris yang tidak menginginkan Netanyahu menginjakan kakinya di Inggris.
"Sejujurnya aku tidak mengharapkan dia ditangkap karena hukum yurisdiksi universal.... (Petisi) ini adalah pesan yang jelas kepadanya bahwa ada sejumlah besar orang yang tidak ingin dia di sini," kata Moran kepada Al Jazeera.
Netanyahu akan mengunjungi London minggu mendatang dalam kunjungan kenegaraan bertemu Perdana Menteri Inggris David Cameron. (@maspiyungan)
GIVE A WAR CRIMINAL V.I.P. SERVICE! |