Sebuah Pertanda: EKONOMI MORAT-MARIT, IMF DATANG


Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde akan ke Indoensia awal September ini untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

IMF juga pada 1-2 September 2015 akan mengadakan konferensi internasional, bekerja sama dengan Bank Indonesia. Konferensi yang diadakan di Jakarta itu bertajuk The Future of Asias Finance, dengan tema 'Tantangan Ekonomi Global dan Implikasinya bagi Para Pembuat Kebijakan di Asia'. (ROL)

Ini sudah Pertanda nih.....

Saat Rupiah makin terpuruk, Hutang mulai dilakukan, Direktur IMF mulai intervensi, harga-harga kebutuhan makin tak terjangkau, gelombang PHK sudah menelan puluhan ribu, angka kemiskinan bertambah dan saham BUMN-BUMN mulai terbuka untuk dijual di pasar saham.

Sebentar lagi akan ada penjualan banyak aset aset murah untuk menutupi hutang, akan mulai muncul buaya-buaya kapital yang melakukan pembelian, baik dengan cara hostile take over ataupun dengan cara akuisisi lewat konversi saham.

Mungkin, masih bisa bermulut manis menipu rakyat.. ini adalah proses awal untuk perbaikan secara global... Jika pun itu benar, jika pun itu Strategi pemerintah, yakinlah itu akan GAGAL dan makin memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.

Ketika kalian berpikir kekuatan rakyat bisa mengubah segalanya, kalian sudah terlambat, karena daya hidup rakyat sudah disetir mereka, kalian kalah pada awal, ketika kalian mengeja bab pertama Das Kapital, rakyat sudah percaya pada hukum pertama soal Perbankan, yaitu manfaat margin kapital.

Perang modal kini tengah terjadi di Indonesia, maenkan IMF tapi jangan lupa tetap pegang modal Cina, jangan kita dipaksa untuk berkiblat ke satu rupa ekonomi, seluruh kekuatan politik ekonomi harus bisa main di Indonesia, seperti BRIC, Iran, RRC, Jepang, Korsel, Dana-Dana Arab dan IMF.

Tapi ingat, benteng-benteng ekonomi rakyat harus dibangun, perkuat pertahanan ekonomi. Juga jangan terjebak teori hutang karena akan memperlambat gerak BUMN, koreksi lagi semua BUMN-BUMN yang ada di Pasar Modal.

Perkuat Kementerian-Kementerian yang punya harapan kuat di rakyat, yang mempunyai Branding Politik yang bertujuan menciptakan daya tawar menawar modal di tingkat regional.

Jangan hanya beretorika saja, rencana dan wacana sementara kehidupan rakyat makin sulit..

Untung saat ini masih ada Facebook dan Twitter, sehingga bentuk Demonstrasi 70% dialihkan ke Dunia Maya. Andai tidak ada, mungkin Gerakan Mahasiswa sudah banjir ke Istana Negara dan jalan-jalan.

(Agus Santoso)


Baca juga :