Puisi Kegetiran Fahri Hamzah, Ditujukan Untuk Siapa?


Fahri Hamzah, politisi yang apa adanya, tak mau berpura-pura. Meski akhirnya banyak dibully dan dicerca. Selain suka blak-blakan menyampaikan isi pikiran, lelaki Sumbawa ini juga pandai berpuisi.

Ini bait-bait puisi Fahri yang ditwitkan pada 26 Agustus kemarin. Ada kegetiran, ada kegundahan.... entah pada siapa atau apa puisi ini ditujukan.

Jika Ini hutan...
Dan hutan ini milikmu...
Aku akan memasukinya dengan menunduk..
Bukan karena aku sopan...tapi karena aku tahu muslihat di hutan ini..

Ini hukum rimba yang Kalian sepakati sepihak...
Dan orang2 menunduk dengan sopan Santun..mewaspadai gigitan ular...
Orang2 berbaris dalam Barisan...mewaspadai serangan babi hutan...
Di Pinggangku ada cemeti dan di betisku kuikat pisau belati...

Katamu kita harus berlari tapi kenapa penuh kawat berduri?
Katamu kita Harus inovasi tapi kenapa pintu kau kunci?

Di hutanmu aku merasa tak pasti...
Di hutanmu banyak ranjau tak pasti...
Di hutanmu aku tak bIsa berlari,
Bahkan tak bisa jalan dalam pasti..

Kini aku melihat kematian...
Orang-orang menunggu giliran ditelan bumi...
Dalam kepasrahan yang tak ada arti...
Dan aku melangkah dalam sepi... melawan sunyi... sampai mati...

*dari twiter @Fahrihamzah (Rabu, 26 Agustus 2015)



Baca juga :