Pandangan Mufti Aam Saudi tentang Kitab Fi Zhilal Al Quran Sayyid Quthub


Fadhilatus Syaikh Abdul Aziz Aalu Syaikh hafidzahullah –Mufti 'Aam Kerajaan Saudi Arabiyah- dalam sebuah sesi Tanya jawab tentang kitab Tafsir "Fi Zhilal Al Qur-an" karya Al Ustadz Sayyid Quthub, beliau tegaskan:

والكتاب له أسلوب عالٍ في السياق ، أسلوب عال ، هذا الأسلوب الذي كتب به السيد كتابه قد يظن بعض الناس بادئ بدء من بعض العبارات أن فيها شركاً أو أن فيها قدحاً في الأنبياء أو أن وأن ..، ولو أعاد النظر في العبارة لوجدها أسلوبا أدبيا راقيا عاليا لكن لا يفهم هذا الأسلوب إلا من تمرس في قراءة كتابه ، والكتاب [كلمة غير واضحة] لا يخلو من ملاحظات كغيره لا يخلو من ملاحظات ولا يخلو من أخطاء لكن في الجملة أن الكاتب كتبه منطلق غيرة وحمية للإسلام ، والرجل هو صاحب تربية وعلوم ثقافية عامة وما حصل منه من هذا التفسير يعتبر شيئا كثير فيؤخذ منه بعض المقاطع النافعة والمواقف الجيدة والأشياء التي أخطأ فيها يعلى [كلمة غير واضحة] عذره قلة العلم وأنه ليس من أهل التفسير لكنه صاحب ثقافة عامة وعباراته أحياناً يفهم منها البعض خطأ لأن أسلوبه فوق أسلوب من يقرأه

"Buku ini (Fii Zhilal Al Qur'an) mengandung uslub (nilai satra dan rasa bahasa) yang tinggi. Yah, uslub yang tinggi. Karena uslub inilah, sebagian manusia menyangka, bahwa pada sebagian redaksi kalimat ada yang mengandung kesyirikan atau celaan untuk para Nabi dan lainnya. Seandainya mau menilik kembali redaksi kalimat-kalimat tersebut, niscaya dia akan mendapatkan bahwa kalimat tersebut mengandung nilai sastra tinggi. Tidak akan memahami dengan baik ibarat-ibarat tersebut kecuali orang yang terbiasa membaca kitab itu. Dan kitab tersebut (kalimat tidak jelas) juga tidak lepas dari kesalahan sebagaimana kitab yang lain. Akan tetapi, secara global pemicu penulisan kitab tersebut adalah semangat membela Islam. Penulisnya adalah seorang yang memiliki perhatian terhadap tarbiyah dan memiliki wawasan umum yang luas. Karyanya ini (Fii Zhilal Al Qur'an) merupakan warisan besar, maka diterima darinya sebagian hal yang membawa manfaat, adapun kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya, hendaknya ditinggalkan (kalimat yang tidak jelas). Udzurnya adalah minimnya ilmu dan beliau bukan termasuk ahli Tafsir. Tapi dia memiliki wawasan luas, dan sebagian ungkapannya terkadang disalahpahami, karena gaya bahasanya melampaui pemahaman gaya bahasa orang yang membaca karyanya".

Sumber: islamway.net

*dari fb Rappung Samuddin

Terkait: Mengenal Tafsir Fi Zhilalil Qur'an


Baca juga :