"Menyoal Corporate Pride Kader PKS"
Beberapa waktu silam, Saya sempat bertemu beberapa karyawan NET TV. Sebuah televisi revolusioner yang digagas Wishnutama, seorang legenda dunia broadcast. Mantan Direktur Trans TV yang memutuskan membangun TV sendiri bersama Agus Lasmono.
Ada hal yang menarik saat Saya berbincang dengan kru NET TV. Mereka -entah mengapa- sangat bangga menjadi bagian dari NET TV. Jaket berlabel NET dan celana lapangan khas NET menjadi identitas. Bangga bener.
Apakah mereka berbangga karena gaji? Usut punya usut, gaji dia juga tidak terlalu tinggi. Lalu apa ya kira-kira?
Teman Saya ini lalu bertutur dengan semangat: "Bang Tama (Wishnutama) sering sharing didepan kami, NET hadir untuk buat sejarah!"
Saya cuma bisa komen, "Oooo. Gitu..."
Dengan modal kebanggaan itu, karyawan NET ini menyetrum banyak pihak. Roadshow rekrutmen yang diadakan ke kampus-kampus disambut antusias. Bahkan tidak jarang, akun twitter Bang @wishnutama ini banjir mention: "gak sabar ingin jadi bagian dari NET!"
Dahsyat bukan?
***
Ramai di perbincangkan di Sosmed tentang hadirnya GO-JEK. Start Up bisnis moda transportasi berbasis digital ini berhasil mengangkat "derajat kekerenan" tukang ojek. Dengan sistem operasional berbasis android, Rider Gojek tak perlu mangkal. Mereka menerima pesanan dari android, memakai jaket yang cukup kece dan helm hijau berkilau. Akhirnya munculah pride (kebanggaan).
Isu penghasilan besar pun berhembus. Seorang rider Gojek mampu menghasilkan belasan juta rupiah per bulannya. Hal ini bikin Pride tambah tinggi.
***
Belajar dari NET dan GO-JEK, keduanya berhasil membangun corporate pride yang cetar membahana. Rasa bangga menjadi bagian dari sebuah organisasi berhasil dikreasi oleh NET dan GO-JEK. Dan rasa bangga ini, secara tidak sadar berdampak pada penancapan Brand di benak market: "emang keren ya..."
Maka berikut algoritma nya,
Perusahaan yang berhasil membangun corporate pride akan mendorong anggotanya untuk bangga pada perusahaannya. Jika "people" dalam perusahaan tersebut sudah berbangga, maka kebanggaan ini akan berdampak ke hati customer, customer juga akan ikut membanggakan. Lalu kemudian customer akan fanatik untuk menggunakan produknya. Dalam hal NET TV, mereka akan menjadi pemirsa NET. Dalam hal GO-JEK, mereka akan menggunakan jasa gojek.
Lalu bagaimana jika sebuah perusahaan gagal membangun corporate pride?
Perusahaan yang memiliki low corporate pride, biasanya memiliki produktivitas yang rendah, karena tim didalam perusahaan tersebut, memiliki keberikatan hati yang rendah dengan perusahaan. Tingkat turn over atau keluarnya SDM juga jadi besar, karena gak ada kebanggaan bergabung dalam perusahaan tersebut. Sekali lagi: gaji kadang bukan penentu.
Low corporate pride juga bikin SDM malu-malu nawarin produk. Bayangkan jika riders GO-JEK malu untuk memakai jaket gojek. Bisa saja transaksi tidak terjadi.
***
Lalu apa hubungannya dengan PKS dan Kadernya? Apa hubungannya tentang kita hari ini?
Inilah titik tekan yang ingin saya hadirkan di hati antum sekalian:
Setinggi apakah corporate pride yang kita miliki saat ini? Sudahkah kita berbangga dengan organisasi yang kita pilih? Sudahkah kita merasa berbahagia bergabung dengan PKS?
Hari ini, Saya menilai bahwa kita memiliki masalah pada "Corporate Pride". Kebanggaan akan organisasi yang dahulu hadir membawa PKS melejit di pemilu 2004, sudah semakin tergerus hari demi hari.
Saya faham, adanya genderang negative campaign dan berbagai kasus yang difestivalkan membuat sebagian kita menutup wajah erat-erat. Sebagian memilih masih duduk melingkar dengan moderasi pasif bergerak. Yang penting hadir. Saya faham akan hal itu.
Namun sadarilah wahai saudaraku,
Inilah PKS, Partai modern yang sampai saat ini menjalani suksesi dengan elegan dan terhormat.
Inilah PKS, Partai berbasis kader yang secara perbanding relatif, memiliki kader terdidik lebih banyak dari partai lainnya.
Inilah PKS, Partai yang secara real memiliki sistem penjenjangan kader berbasis kemampuan (muwashofat), bukan garis kekeluargaan apalagi materi.
Inilah PKS, partai yang masih memiliki sistem pancalegan yang objektif.
Inilah PKS, Partai Keadilan Sejahtera yang sangat patut kita banggakan. Berbanggalah.
Salam,
Erdin Rustapa (@erdin034)