Kontroversi website revolusimental.go.id "milik" Menko Puan Maharani masih berlanjut. Setelah satu hari dilaunching langsung error, alasan kena serangan hacker, gonjang ganjing biaya pembuatan website yang diawal Menko Puan tutup mulut namun akhirnya buka suara biaya Rp 200 juta, dan sewa server yang ternyata dari Amrik padahal teriaknya cinta produk dalam negeri.
Seorang pegiat IT, Harja Saputra, membongkar keganjilan baru website Menko Puan yang "perlu direvolusi mental."
Berikut tulisan Harja Saputra berjudul "Episode Kedua Kejanggalan Web Revolusi Mental" yang diposting Kompasiana, Sabtu (29/8/2015).
Episode Kedua Kejanggalan Web Revolusi Mental
Setelah ramai dibincangkan oleh netizen, web revolusimental.go.id saat ini sedang "bersemedi meminta wangsit" alias offline. Fokus netizen adanya pada adanya kejanggalan antara desain yang diduga plagiat dari web obama dan terutama pada tidak sinkronnya antara anggaran dengan kenyataan desain dan performa web.
Kemenkominfo akhirnya buka suara, bahwa anggaran website bukan 140 miliar, melainkan 200 juta..hehe..kenapa 200juta? Itu berarti PL bro alias proyek Penunjukan Langsung. Biasa, kalau sudah PL berarti tidak ada lelang, kenal sama kenal jadi.
(1) Sekarang si pembuat web sudah agak pintar, identitas DNS disembunyikan di balik Cloudflare. Entah Cloudflarenya berbayar atau gratis. Kalaupun bayar, sebulan cuma 20 dollar kok (alias Rp 280 ribu).
Tampilan Web yang sekarang bersembunyi di balik cloudflare (viewdns.info) |
Untuk detail layanan Cloudflare silahkan browsing ke link ini (Compare Plans Cloudflare.com). Capture gambar di atas adalah record DNS dari web revolusimental.go.id, sekarang DNSnya evan.ns.cloudflare.com dan dahlia.ns.cloudflare.com (jadi ingat lagu dangdut lawas, bungaku dahlia..hehe).
(2) Itu yang pertama. Poin kedua, meskipun bersembunyi di balik Cloudflare tetapi masih bisa dilacak di mana mereka hosting dan berapa biayanya. Capture di bawah ini bukti jejaknya:
Jejak ReverseDNS web revolusimental.go.id (melalui viewdns.info) |
Dari reverse DNS (apa itu reverse DNS? Mayoritas web ada reverse DNSnya. Reverse DNS adalah IP address yang dibalik, misal IP addressnya 10.1.1.1 menjadi 1.1.1.10 fungsinya utk MX atau kirim email), di situ IP addressnya mengarah ke layanan wable.com. Reverse DNS-nya tertulis: 48.106.155.107.in-addr-arpa 107-155-106-48-customer-at-wablecom.
Kalau Wable.com adalah layanan provider Email seperti Zohomail atau layanan lain, reverse DNS tersebut masih bisa dimengerti, karena bisa jadi layanan email menggunakan layanan wable, tetapi wable bukan provider email melainkan Hoster atau Provider VPS (Virtual Private Server).
Saya hapal betul, karena saya cukup berpengalaman dalam bidang VPS ini, hampir semua provider VPS sudah saya coba layanannya. Dari mulai Digital Ocean Singapura, Ramnode, Linode, Vultr, Atlantic, sampai ke yang jual dedicated server seperti OVH, Incero, Hetzner, dan lain-lain.
Nah lho mau lari kemana. Wable itu pusat servernya menggunakan pusat data Incero.com yang berlokasi di Dallas. Ada juga servernya di Seattle dan New York. Katanya gunakan produk dalam negeri hayooo...
(3) Ketiga, anggaran 200juta? Kemahalanlah. Ini bukti layanan dari wable.com:
Pricing Table layanan wable.com |
Di Wable.com sewa untuk 8 CPU (satu VPS / Virtual Private Server di wable, tidak mungkin lebih dari 8 CPU) harganya untuk jenis Profesional Bundled hanya 102 dollar, satu jutaan lebih per bulan, dikalikan satu tahun kurang lebih 17 jutaan. Itu pun masih ada sisa 10 CPU lagi (siapa yang pakai 10 CPU lagi? Ini sih masih logis mungkin mau dipisah antara server web dengan server database agar loading ringan), tetapi fokusnya harga segitu kemahalan. Desain webnya mau kayak apa hingga ratusan juta. Servernya doang cm 17 juta kok. Taruhlah desainnya 50juta, marginnya masih 130 juta lebih. Mbok ya kalau mau beli Honda Jazz gak gitu-gitu amat cari duit...
Itu hasil penelusuran saya terkait kejanggalan episode kedua web revolusimental.go.id. Kejanggalan episode pertamanya kan sudah, sekarang episode kedua, apakah nanti ada episode-episode kejanggalan selanjutnya? Who knows...**[harjasaputra]
Sumber: http://www.kompasiana.com/harjasaputra/episode-kedua-kejanggalan-web-revolusi-mental_55e12ace2b7a613311b66b10