Presiden Jokowi berpidato dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti. |
Presiden Joko Widodo memberikan amanat di hadapan warga Muhammadiyah dalam upacara pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin pagi, 3 Agustus 2015. Dalam pidatonya, Jokowi mengajak umat Islam di Indonesia bersatu padu untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaan saudara seiman di belahan dunia mana pun.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita harus berani memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mengambil posisi sebagai kekuatan moderat," kata Joko Widodo di hadapan sekitar sepuluh ribu warga Muhammadiyah yang memenuhi Lapangan Karebosi. Ucapan Jokowi itu langsung disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Dalam pidatonya, Jokowi berharap umat Islam di Indonesia bersatu padu dengan umat agama lain untuk membentuk bangsa yang kuat. Umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia juga diminta menjadi teladan dengan hidup damai dan rukun dalam keragaman. Adapun kebinekaan harus disyukuri sebagai rahmat. "Muhammadiyah turut memiliki tanggung jawab sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan terbesar," ucapnya.
Jokowi menyebutkan, sejak berdiri pada 1912, Muhammadiyah telah berperan besar dalam membangun bangsa Indonesia. Semangat pembaruan yang diusungnya dianggap mencerahkan karena selalu mampu membimbing umat Islam dalam negeri untuk menjalankan ajaran Islam yang sejalan dengan perkembangan zaman.
Muktamar Muhammadiyah Ke-47 di Makassar mulai hari ini hingga Jumat, 7 Agustus 2015. Jokowi berharap Muktamar Muhammadiyah kali ini menghasilkan sumbangan pemikiran bagi sejumlah tantangan bangsa. Perjuangan bangsa disebut masih sangat panjang. Bangsa Indonesia juga harus menghadapi berbagai rintangan, seperti kemiskinan, kebodohan, praktek korupsi, serta penyalahgunaan narkoba.
"Dengan pandangan Islam berkemajuan, sumber daya manusia berkualitas, pengalaman yang panjang, saya percaya Muktamar Muhammadiyah bisa menjadi motor bagi kemajuan bangsa. Muhammadiyah mempunyai peran penting," ujarnya
Joko Widodo hadir pada acara pembukaan Muktamar dengan mengenakan jas tertutup lengkap dengan peci. Itu berbeda dengan saat dia menghadiri Muktamar MU dua hari lalu di Jombang, Jawa Timur. Waktu itu dia, menggunakan sarung sebagai pasangan bajunya.
Setelah berpidato, Joko Widodo sempat turun dari panggung dan berkeliling arena pembukaan. Dia menyalami sejumlah peserta. Tapi tak banyak yang bisa bersalaman karena pengamanan ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden.
Jokowi juga sempat meladeni permintaan foto bersama beberapa warga Muhammadiyah sebelum meninggalkan lokasi. Di Makassar hari ini, dia diagendakan menghadiri acara lain di Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/03/078688681/buka-muktamar-muhammadiyah-jokowi-bicara-palestina