Ketidakmampuan Jokowi berbicara dalam bahasa Inggris dengan fasih kembali menjadi bahan olokan. Kali ini, yang mengolok Jokowi adalah media online ternama Singapura, Mothership.SG. Mereka menulis Jokowi tidak mampu bicara bahasa Inggris, grogi dan terlihat lima kali melihat catatan dalam video Straits Times yang berdurasi hanya satu menit.
"Malunya, saya malu jadi orang Indonesia punya Presiden yang tidak bisa bahasa Inggris. Apalagi sekarang pakai diolok oleh orang Singapura. Mereka pasti pikir, bahasa Inggris aja tidak bisa, bagaimana mau pimpin negara 250 juta orang?" ujar pengamat politik dari NCID Jajat Nurjaman.
Jajat mengingatkan, masalah Jokowi yang tidak bisa bahasa Inggris sebenarnya sudah pernah menjadi isu hangat saat masa kampanye pilpres lalu. Kemampuan berbahasa Inggris seorang kepala negara penting untuk menjaga dan meningkatkan wibawa bangsa Indonesia di kancah internasional.
"Sayang banyak orang yang masih belum paham hal ini. Kok bisa-bisanya orang yang tidak bisa bahasa Inggris dipilih jadi presiden. Sekarang karena sudah terlanjur, daripada terus buat malu dan menjatuhkan citra bangsa Indonesia di luar negeri, lebih baik Jokowi mundur secara sukarela. Serahkan mandat kepada orang lain yang lebih mampu berbahasa dan lebih mampu kelola negara," komentar Jajat.
Sebelumnya, hari Selasa, 4 Agustus 2015 malam beredar luas di media sosial Indonesia, artikel Mothership.SG dengan judul “Nation-building Straits Times releases unflattering Jokowi video”.
Artikel yang ditulis oleh Martino Tan menampilkan video wawancara Jokowi dengan Straits Times yang direkam di Istana Bogor pada akhir Juli lalu. Sampai dengan berita ini terbit, artikel masih dapat diakses di http://mothership.sg/2015/07/nation-building-straits-times-releases-unflattering-jokowi-video/
Sumber: http://nasional.rimanews.com/politik/read/20150805/227040/Bahasa-Inggris-Jokowi-Jadi-Olokan-Media-Singapura