As-Sisi "Diktator Berlumur Darah" Tiba di Singapura, Indonesia Selanjutnya?

Para pengunjuk rasa menentang As-Sisi yang dijuluki قاتل "Killer"

Penguasa diktator Mesir Jenderal Abdel Fattah As-Sisi telah tiba di Singapura hari Minggu kemarin di mana ia akan bertemu dengan mitranya, Presiden Tony Tan, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Ahram Online melaporkan (31/8).

Kunjungan ini adalah yang pertama oleh seorang presiden Mesir ke Singapura sejak pembentukan hubungan diplomatik pada tahun 1966 dan juga bertepatan dengan HUT ke-50 Kemerdekaan Singapura.

As-Sisi mulai kunjungan hari Minggu dengan mengunjungi pembangkit listrik desalinasi terbesar di Singapura di mana Mesir berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan inovasi Singapura.

Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara kepresidenan Alaa Youssef mengatakan bahwa kunjungan As-Sisi ke Singapura dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan Mesir dengan negara Asia.

Dia juga menambahkan bahwa Singapura memiliki pengalaman di berbagai bidang sehingga Mesir tertarik untuk melakukan upaya pengembangan, seperti pengembangan dan pengelolaan pelabuhan dan pengelolaan sumber daya air serta peningkatan pendidikan masyarakat.

As-Sisi disertai dengan Menteri Mesir Luar Negeri Sameh Shoukry, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Hossam Eldin Moghazy dan Menteri Investasi Ashraf Salman.

Dikabarkan As-Sisi juga akan melakukan kunjungan ke Cina dan Indonesia di mana ia akan bertemu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

As-Sisi tiba di Singapura (Minggu, 30/8/2015)

As-Sisi adalah jenderal yang melakukan kudeta terhadap presiden sah Mesir Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013. As-Sisi saat itu adalah Menteri Pertahanan yang kemudian berkhianat terhadap presiden Mursi.

Sejak melakukan kudeta, As-Sisi telah menumpahkan darah ribuan demonstran yang menentang kudeta dan dibantainya pada peristiwa "Tragedi Rabia" (14 Agustus 2013). Sementara ribuan lainnya ditangkap dan dipenjara di sel-sel penjara Mesir.

Baca: Mengenang 2 Tahun "Tragedi Rabia" Pembantaian 1000 Lebih Pendukung Mursi



Baca juga :